Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Wabah virus corona jenis baru (Covid-19) yang menjadi pandemi global berimbas pada berbagai aspek kehidupan. Banyak dari pelaku bisnis menerapkan strategi khusus untuk bertahan di masa sulit ini. Kedai Gebrak, misalnya, berupaya menciptakan tren baru di bisnis kuliner demi menjangkau pelanggan ketika Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan.
"Omzet naik drastis dengan kiat khusus wabah," ujar salah satu owner Kedai Gebrak, Zawad Mushappudin, ketika dihubungi (20/5/2020).
Baca Juga: Terus Berkibar, Bisnis JNE Tetap Melesat 30% saat Pandemi Covid-19
Kedai yang menyajikan berbagai olahan hasil pertanian ini berlokasi di Jalan Perwira, Babakan, sebrang Kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor (IPB). "Kami terima pesanan melalui online, utama untuk Mahasiswa IPB dan Perguruan Tinggi lain di Bogor yang sedang belajar di rumah," lanjut Zawad.
"Pelayanan take away, delivery sekitar area Dramaga Bogor kami sediakan, serta kami manfaatkan aplikasi ojek online, juga media sosial untuk memasarkan produk. Kami pun mengeluarkan produk baru yang diyakini mampu menjaga daya tahan tubuh, yaitu kopi rempah," ungkapnya.
Selain itu, Kedai Gebrak juga menawarkan hampers yang dapat mengobati kerinduan berkumpul bersama teman dan kerabat di kedai kopi.
Kedai Gebrak menjual berbagai olahan pertanian di antaranya susu jagung, es krim sayur, dan kopi kekinian. Zawad bersama kelima sahabatnya telah memulai usaha di bidang kuliner sejak menempuh pendidikan di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor. Lulus pada Agustus 2019, mereka memilih untuk meneruskan bisnis kulinernya dan mengikuti program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP).
Program inisiasi Kementerian Pertanian ini bertujuan untuk mencetak agropreneurs yang menyasar generasi milenial. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) meyakini anak muda yang mau terjun di bidang pertanian bisa mempunyai peluang kehidupan dan ekonomi yang lebih baik.
"Apalagi, dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia," ujar SYL beberapa waktu yang lalu.
Senada dengan SYL, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan bahwa penumbuhan wirausahawan muda pertanian melalui pendidikan vokasi menjadi salah satu upaya untuk menumbuhkembangkan minat generasi milenial akan dunia pertanian.
"Pertanian merupakan garda terdepan. Sudah saatnya generasi milienial melanjutkan tongkat estafet pembangunan pertanian," kata Dedi.
(AHS/VTR-Pusdiktan)