Kamis 21 May 2020 19:29 WIB

Garap Kilang Dumai, BUMN Gandeng Perusahaan Korea

Ketiga pihak berharap proyek ini berjalan lancar.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Logo Pertamina. PT Pertamina, PT Nindya Karya, dan konsorsium perusahaan Korea melakukan penandatanganan nota kesepahaman untuk menggarap proyek RDMP Unit Pengolahan II Dumai.
Foto: Pertamina.com
Logo Pertamina. PT Pertamina, PT Nindya Karya, dan konsorsium perusahaan Korea melakukan penandatanganan nota kesepahaman untuk menggarap proyek RDMP Unit Pengolahan II Dumai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina, PT Nindya Karya, dan konsorsium perusahaan Korea melakukan penandatanganan nota kesepahaman untuk menggarap proyek RDMP Unit Pengolahan II Dumai.

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang mengatakan, proyek RDMP Unit Pengolahan II Dumai menjadi prioritas agar cepat diselesaikan. Dengan penandatanganan nota kesepahaman dengan Nindya Karya dan konsorsium Korea telah menjadi mitra strategis Pertamina.

Baca Juga

Pertamina bersama para mitra strategis itu, sambung Ignatius, akan melakukan kajian upgrading Kilang Dumai. "Kami harap, pada Desember 2020 ada titik capai penting yang dapat dicapai," kata Ignatius melalui rilis BKPM yang diterima Republika, Kamis (21/5).

Nindya Karya sebagai salah satu BUMN yang bergerak di bidang konstruksi dan investasi menyambut serius kerja sama tersebut. Perusahaan akan melaksanakan tahapan berikutnya sesuai jadwal yang disepakati.

Direktur Utama Nindya Karya Haedar Karim mengatakan pihaknya mendukung penuh. "Sebab proyek ini merupakan proyek strategis bernilai investasi cukup besar. Ini juga merupakan roadmap negara kita untuk mewujudkan program ketahanan energi," ujar Haedar.

Dirinya memastikan, perseroan bakal melaksanakan sekaligus mempersiapkan sumber daya terbaik dari perusahaan. Tujuannya agar proyek besar tersebut berjalan lancar. 

Dalam kesempatan sama, konsorsium perusahaan Korea yang diwakili Chairman DH Global Holdings Co Ltd Jung Sam Seung mengapresiasi berjalannya proyek ini di tengah pandemi. "Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada BKPM yang telah menginisiasi konsep konsorsium tiga pihak hingga penandatanganan nota kesepahaman ini, mendorong masing-masing pihak, dan memberikan dukungan amat baik," kata dia. 

Nota kesepahaman ini merupakan langkah pertama dan landasan bagi keberhasilan penyelesaian proyek. Sebuah pencapaian bersejarah dalam proyek pengolahan kilang Dumai, karena DH Group menjadi salah satu pihak terlibat selain perusahaan Korea lainnya. 

"Kami bertiga akan melakukan yang terbaik supaya bisa menjalankan proyek secara sukses. Mohon dukungannya," ujar Jung Sam Seung.

PT Pertamina, PT Nindya Karya, dan konsorsium perusahaan Korea melakukan penandatanganan nota kesepahaman secara virtual. Penandatanganan itu, bertujuan mengkaji peluang bisnis, hubungan kerja sama, dan pelaksanaan kegiatan bersama dalam industri minyak dan gas di Indonesia, secara khusus pada kegiatan Refinery Development Master Plan (RDMP) Unit Pengolahan II Dumai. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement