Jumat 22 May 2020 00:01 WIB

Gaethje Tak Sudi Akui Kehebatan Khabib

Justin Gaethje akan memukul Khabib Nurmagomedov seperti layaknya sebuah truk.

Justin Gaethje menerima sabuk juara kelas ringan interim UFC setelah mengalahkan Tony Ferguson, Ahad (10/5).
Foto: Dok. UFC
Justin Gaethje menerima sabuk juara kelas ringan interim UFC setelah mengalahkan Tony Ferguson, Ahad (10/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petarung MMA asal Amerika Serikat, Justin Gaethje, sebelumnya menaruh respek terhadap Khabib Nurmagomedov sebagai pemegang sabuk juara dunia kelas ringan UFC. Namun, setelah merebut gelar juara interim kelas ringan UFC dari genggaman Tony Ferguson, Gaethje mulai sesumbar menantang Khabib.

The Highlight, julukan Justin Gaethje, sekarang pun tak sudi mengakui kehebatan Khabib yang sejauh ini belum terkalahkan dengan rekor 28-0. Ketika ditanya ESPN soal kehebatan petarung Muslim asal Rusia tersebut, Gaethje menapik rekor fantastis Khabib tersebut.

‘’Saya pikir dia (Khabib Nurmagomedov) pernah kalah dari Gleison Tibau,’’ kata Gaethje kepada ESPN, seperti dikutip Bloodyelbow.com, Kamis (21/5). ‘’Tapi, itu hanya pendapat saya.’’

Khabib bertemu Tibau dalam pertarungan UFC 148 pada 2012. The Eagle saat itu berhasil memetik kemenangan angka dari Tibau. Namun, sejumlah media menyebut hasil tersebut kontroversial karena sejatinya Tibau yang layak memenangkan pertarungan tersebut.

UFC 148 merupakan pertarungan kedua kalinya Khabib dalam karier profesionalnya. Setelah menaklukkan Tibau, Khabib mencatatkan 10 kemenangan beruntun dengan mengandalkan seni gulat sebagai kekuatannya. 

Sesumbar Gaethje

Sebelum mengalahkan Ferguson di duel UFC 249 pada Ahad (10/5), Gaethje mengaku lebih baik mundur jika harus melawan Khabib Nurmagomedov. Tapi, setelah memenangkan UFC 249 dengan fantastis, dia mulai sesumbar dan gencar menantang Khabib. 

Usai menghancurkan Ferguson, Gaethje langsung mengibarkan 'bendera perang' terhadap Khabib. Dia mengaku sekarang dirinya hanya ingin bertarung melawan pemegang sabuk juara sejati, bukan sabuk juara interim.

"Kini saya menunggu (juara) yang asli. Khabib yang terbaik di dunia saat ini, dia punya rekor 28 bertarung tak terkalahkan,’’ kata Gaethje saat itu. ‘’Sekarang berikan saya Khabib, saya sangat ingin melawannya.’’

Selang beberapa hari kemudian, Gaethje sesumbar membeberkan bagaimana cara dirinya nanti mengalahkan Khabib. Petarung Negeri Paman Sam itu akan mengincar betis untuk menaklukkan Khabib.

''Saya hanya butuh menendang betisnya delapan kali sebelum dia (Khabib Nurmagomedov) akhirnya menyerah,'' kata Gaethje, seperti dikutip Republikbola dari Bleacherreport.com, Senin (18/5).

Dia pun sesumbar akan menghujani wajah Khabib dengan pukulan kencang seperti layaknya tabrakan sebuah truk. Khabib ingin dibuat seperti Ferguson yang menerima 143 serangan signifikan dari Justin dalam tempo 20 menit. Termasuk 100 pukulan yang mendarat tepat di kepala.

"Jika memukul, saya akan memukul seperti sebuah truk," katanya. 

Jika sebelumnya bilang tidak berani menghadapi Khabib, Gaethje kini tidak mengakui rekor Khabib yang belum terkalahkan dalam 28 pertarungan terakhir. Dan Gaethje tidak seperti Tony Ferguson ataupun Conor McGregor yang tetap menaruh respek dengan mendoakan ayah Khabib, Abdulmanap Nurmagomedov, yang sedang terbaring di rumah sakit. Meski, perseteruan Ferguson dan McGregor dengan Khabib juga tidak kalah serunya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement