REPUBLIKA.CO.ID, FLORENCE -- Presiden Fiorentina, Rocco Commisso mengatakan sepak bola Italia kini terbelah dua karena memiliki sikap berbeda soal melanjutkan kompetisi atau menghentikannya di tengah pandemi Covid-19.
Sejauh ini, Federasi Sepakbola Italia (FIGC), pemerintah setempat dan penyelenggara Serie A sepakat mengizinkan latihan kelompok pekan ini. Namun, masih ada protokol yang sedang dikerjakan untuk mempersiapkan keberlangsungan pertandingan resmi.
"Perbedaan sikap pada sebagian pihak yang ingin melanjutkan sisa musim dan ingin menghentikan kompetisi, menghambat kesepakatan antara Serie A, Sky (pemegang hak siar), dan pemerintahan," kata Commiso kepada America Oggi, dikutip Football Italia, Kamis (21/5).
"Jika pemerintah memilih menghentikan musim kompetisi, maka Sky akan terpaksa membayar (kontrak). Namun, jika kompetisi berjalan kembali lalu berhenti di tengah jalan, maka Sky dapat mengambil kembali uang mereka. Hal ini dapat menjadi penentuan bagi semua orang," ujar dia.
"Saat ini, pemangku kebijakan adalah pemegang peran paling menentukan. Namun, mereka terbelah menjadi dua kubu dan tetap bersitegang. Jika mereka dapat mengambil kesepakatan dan kompetisi kembali bergulir, saya tetap tidak tahu caranya kita mencari solusi," tambahnya.
Di satu sisi, Fiorentina masih menerapkan karantina bagi tiga orang pemain mereka yang terjangkit virus corona. Hingga saat ini, belum ada perkembangan terbaru terkait penggawa La Viola yang terpapar Covid-19.