REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- CEO Olimpiade Tokyo 2020, Toshiro Muto mengapresiasi langkah Foreign Correspondents’ Club of Japan (FCCJ) yang menghapus logo olimpiade menyerupai bentuk virus corona, Kamis (21/5).
Dalam konferensi pers daring, Muto menyatakan pihaknya langsung berkomunikasi dengan FCCJ setelah melihat logo bertuliskan 'COVID-19' yang menyindir olimpiade dalam sampul majalah bulanan mereka.
"Pekan lalu, kami mengetahui kabar ini dari salah satu media massa. Mendengar ini, juru bicara kami langsung menghubungi FCCJ dan memprotes atas apa yang terjadi," katanya seperti dilansir Japan Times, Kamis (21/5).
Muto menyatakan, pihaknya tidak akan menempuh jalur hukum terkait protes yang ia layangkan. Panitia olimpiade hanya meminta FCCJ menghapus logo tersebut dari laman website resmi mereka.
Presiden FCCJ, Khaldon Azhari menegaskan, dirinya sudah meminta penghapusan logo tersebut. Ia mengklaim, gambar tersebut menyalahi aturan hak cipta, bukan kebebasan berbicara.
"Kami sudah berkonsultasi dengan pengacara, ahli hukum yang menyatakan hal ini berkaitan dengan hak cipta. Kami sudah diberi tahu bahwa posisi kami tidak kuat dalam hal ini," ujarnya.