REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Spanyol berencana membuka kembali perbatasannya untuk turis pada akhir Juni 2020. Menteri Transportasi Spanyol, Jose Luis Abalos, mengonfirmasi bahwa bulan depan pembatasan kedatangan turis luar negeri akan dihapus.
Saat ini, Spanyol tengah menutup perbatasan guna menghindari gelombang kedua Covid-19. Abalos mengatakan langkah itu hanya berlangsung untuk sementara dan akan dikurangi secara bertahap.
"Begitu warga Spanyol dapat melakukan perjalanan ke wilayah lain, turis asing bisa datang ke Spanyol. Akhir Juni kita dapat memulai kegiatan pariwisata, saya harap begitu," kata Abalos kepada stasiun televisi Spanyol, TVE.
Abalos ingin membuat Spanyol menjadi negara yang menarik dari sudut pandang kesehatan. Langkah tersebut diharapkan memberikan dorongan untuk sektor pariwisata dan mengambil peluang di sisa musim panas.
Salah satu negara yang paling parah terserang Covid-19 itu mulai berusaha memulihkan diri. Perlahan-lahan, Spanyol akan melonggarkan aturan lockdown ketat yang diberlakukan sejak pertengahan Maret.
Pandemi Covid-19 cukup parah menekan layanan kesehatan Spanyol dan menghantam sektor perekonomian. Berdasarkan estimasi Bank of Spain, perekonomian Spanyol diprediksi menyusut sebanyak 12,4 persen tahun ini.
Pengangguran menukik tajam pada Maret dan April, membuat 5,2 juta orang bergantung pada tunjangan pengangguran. Belum lagi 7 juta pekerja yang cuti dan orang-orang yang cuti medis, hampir 30 persen dari populasi yang bekerja.
Abalos berharap sektor pariwisata bisa kembali menggeliat dan membantu pemulihan negara. Beberapa wilayah dengan sedikit penduduk kini telah kembali normal, seperti Kepulauan Balearic dan Canary, tapi belum ada turis yang diperbolehkan datang.
"Ini konsisten dengan rencana penghapusan. Kami tidak dapat mengizinkan orang asing untuk masuk sementara penduduk Spanyol masih berdiam," kata Abalos, dikutip dari laman Glasgow Live, Kamis (21/5).