REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengimbau umat Islam di Indonesia merayakan Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah dengan lebih banyak di rumah di tengah situasi pandemi Covid-19. Begitu halnya dengan pelaksanaan Shalat Idul Fitri, yang biasanya dilakukan di masjid maupun tanah lapang, sebaiknya diurungkan saat ini.
"Pemerintah meminta supaya masyarakat dalam merayakan Idul Fitri dilakukan di rumah, tidak di masjid ataupun di lapangan terbuka, karena situasi, keadaan negara kita masih menghadapi bahaya Covid-19," ujar Ma'ruf dalam video pesan Idul Fitri melalui akun Youtube resmi Sekretariat Wakil Presiden, Kamis (21/5) malam.
Wapres meminta masyarakat sementara, menghindari kerumunan massa untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. Hal ini juga sesuai ajaran agama Islam agar umatnya membangun kemaslahatan (kebaikan) dan menghilangkan kemudaratan (kerugian).
Ia menegaskan, apabila masih terdapat pelaksanaan ibadah Shalat Ied di ruang terbuka, itu bertentangan dengan prinsip ajaran agama Islam. Selain itu, melanggar imbauan ulil amri (pemimpin) yang bertujuan untuk kemaslahatan umat.
"Tahun ini kita masih dalam suasana, tahun kebahayaan. Andaikata kita memaksakan untuk mengadakan di masjid atau di lapangan, kemudian terjadi penularan-penularan, itu berarti tidak sesuai dengan prinsip ajaran agama yang seharusnya memperkecil bahaya, tapi justru memperbesar bahaya itu," tegasnya.
Pada Hari Raya Idul Fitri tahun ini juga Wakil Presiden Ma'ruf Amin tidak menggelar open house lebaran pada Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah ini. Ini dikarenakan masih terjadinya pandemi Covid-19 di Tanah Air.
"Pak Wapres menyampaikan salam, tidak melakukan open house pada tahun ini karena kita sedang menghadapi pandemi Covid-19," ujar Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi dalam keterangannya, Kamis (21/5).
Wapres, kata Masduki, mengajak masyarakat disiplin mengikuti imbauan dan protokol kesehatan demi mencegah penyebaran virus Covid-19. Karena itu, silaturahim langsung yang biasanya dilakukan umat muslim pada Hari Raya Idul Fitri sementara dilakukan secara virtual.
"Mohon maaf sebesar-besarnya, saya kira kita sama-sama memaklumi karena kita masih harus melaksanakan protokol kesehatan sebagaimana sudah disosialisasikan gugus tugas," tegasnya.