REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Allah SWT telah menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai teladan bagi seluruh umat manusia. Allah menyampaikan dalam Alquran surat Al Ahzab ayat 21 jika ingin berjumpa dengan Allah maka ikuti Rasulullah SAW.
"Sungguh telah ada dalam diri Rasulullah SAW teladan yang baik bagi mereka yang menginginkan (pertemuan dengan) Allah SWT dan juga (datangnya) hari akhir, serta berdikir kepada Allah SWT dengan banyak.”
Ustaz Ahmad Zarkasih, Lc dalam bukunya "Manusia Yang Tidak Seperti Manusia" mengatakan ada beberapa dalam diri Rasulullah kita tidak perlu susah payah mengikutinya. Karena hal itu merupakan kekhususan Rasulullah yang tak dimiliki nabi sebelumnya.
"Akan tetapi untuk poin satu ini, kita umatnya tidak dituntut untuk bisa seperti beliau. Karena memang ini kekhususan beliau saja, kita sama sekali tidak diperintah untuk bisa atau mencapai seperti itu. Ini juga bentuk keadilan Allah," katanya.
Ustaz Ahmad Zarkasih mernyampaikan ada sekitar delapan kekhususan Nabi Muhammad SAW, yang tak perlu mencapainya. Di antaranya:
1. Keringat Nabi jadi minyak wangi
Dalam hadits Anas bin Malik RA dan ini direkam Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya, beliau bercerita tentang ibunya yang menjadikan keringat Nabi sebagai minyak wangi.
"Dari Anas bin Malik RA beliau mengatakan: Nabi masuk ke rumah kami dan beliau qailulah (tidur siang) di tempat kami. Ketika tidur itu, Nabi berkeringat, kemudian ibuku datang membawa botol, dan keringat Nab ditampung ke dalam botol itu. Kemudian ketika Nabi bangun dari tidurnya, beliau bertanya kepada ibuku: “Wahai Ummu sulaim, apa yang sedang kau buat?”, Ummu Sulaim mengatakan. “ini keringatmu, wahai Nabi, aku jadikannya minyak wangi. Dan ini adalah minyak wangi yang paling wangi.” (HR Muslim)
2. Ludah Nabi jadi obat
Direkam banyak perawi hadits, sahabat Thalq bin ‘Ali mengaku pernah digigit kalajengking di kakinya, lalu Nabi meludahi kakinya pada bagian yang digigit itu dan mengusapnya. Seketika hilang sakit dan berhenti darahnya keluar.
"Thalq bin Ali mengatakan: aku digigit oleh kalajengking ketika aku di dekat Nabi, lalu Nabi meludahi kaki dan mengusapnya." (HR Ahmad dan Ibn HIbban)
3. Nabi SAW tidak punya bayangan
Al-Saiyid Muhammad bin ‘Alawi bin ‘Abbas al-Malikiy; ulama kenamaan dari kota kelahiran Nabi; Makkah al Mukarramah, dalam kitabnya “Mafahim Yajib an Tushahah” menyebutkan beberapa kekhususan yang dimiliki Rasulullah. Di antaranya adalah bahwa Nabi tidak memiliki bayangan. Karena memang beliau adalah cahaya dan cahaya tidak pernah memilki bayangan. "Ini didukung Doa Nabi itu sendiri yang meminta kepada Allah untuk dijadikan sebagai cahaya," katanya.
Ini disebutkan Imam Muslim dalam kitab hadits yang menjelaskan tentang bacaan Nabi SAW dalam doa di sujudnya: "Ya Allah jadikanlah di dalam hati ku cahaya, di pendengaranku cahaya, dalam penglihatanku cahaya, di sebelah kanan ku cahaya, sebelah kiriku juga cahaya di depan ku cahaya, dan di belakang ku cahaya, serta di atas ku cahaya, juga du bawahku cahaya dan jadikanlah untukku cahaya. Atau (riwayat lain) jadikanlah aku cahaya. (HR Muslim).
4. Nabi SAW hanya tidur mata
Suatu waktu Nabi pernah ditanya istrinya, ‘Aisyah tentang tidurnya selepas sholat witir ‘Aisyah bertanya kepada Nabi. “Wahai rasul apakah engkau tidur setelah sholat witir?”, beliau menjawab: “Betul, Aisyah. Sesunguhnya mataku tertidur akan tetapi hatiku tidak pernah tidur." (HR Malik).
Dan ini sejalan dengan apa yang disebutkan beliau sendiri bahwa para Nabi Allah tidaklah tidur kecuali hanya mata mereka saja yang terpejam. Sedangkan hati mereka tidak pernah tidur dari berdzikir kepada Allah, dan begitu juga, para Nabi Allah tidur hanya matanya saja sedangkan hatinya tidak pernah tidur. (HR al-Bukhari)
5. Nabi SAW tidak pernah menguap
Dalam kitabnya, al-Khashaish al-Kubra, Imam al-Suyuthi menyebutkan riwayat tentang Nabi yang sepanjang hayat tidak pernah menguap. Di-takhrij Imam al-Bukhari dalam kitabnya al-Tarikh dan juga Ibn Abi Syaibah dalam mushannaf-nya, dan dari Ibn Sa’d dari Yazid bin al-Ashamm, beliau berkata bahwa Nabi tidak pernah menguap sama sekali.
6. Nabi SAW bisa melihat dari balik badan
Dalam riwayat Imam Muslim, selepas sholat berjamaah, Nabi menyampaikan kepada para sahabat bahwa beliau bisa melihat apa yang terjadi di belakang sepanjang sholat. “Wahai manusia, aku adalah imam kalian, maka janganlah kalian mendahuluiku rukuk juga jangan mendahuluiku sujud, dan jangan juga pada berdiri serta menyelesaikan shalat, sesungguhnya aku bisa melihat kalian dari depanku dan juga dari belakangku.” (HR Muslim)
7. Melihat dan mendengar ringkihan langit
Dalam riwayat Imam al-Tirmidzi dari sahabat Abu Dzar RA, Nabi bersabda: "Sesungguhnya aku melihat apa yang kalian tidak lihat, dan aku mnedengar apa yang kalian tidak dengar; rinkihan langit. Dan memang pantas langit bersuara ringkih karena di setiap jarak empat jari di langit ada malaikat yang menaruh keningnya untuk sujud kepada Allah, demi Allah, seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui, kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis. (HR Tirmidzi)
8. Tidak pernah mimpi basah
Ihtilam adalah keluarnya air mani karena sebab mimpi atau fantasi. Orang kebanyakan Indonesia menyebut ihtilam dengan sebutan mimpi basah. Dan itu tidak pernah terjadi pada diri Nabi.
Dalam kitab haditsnya, al-Mu’jam al-Kabir, Imam al-Thabrani mengeluarkan sebuah riwayat dari Ibn ‘Abbas."Dari ‘Ikrimah, dari Ibn ‘Abbas r.a. bahwasanya Nabi tidak pernah ber-ihtilam (Hr al-Thabrani).