REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bentrokan antara organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila (PP) dan Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT) terjadi di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kranji, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Kamis (21/5) malam. Diduga hal itu terjadi lantaran penagihan utang terhadap sejumlah anggota ormas PP.
Humas Polres Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari mengatakan, awalnya seorang pemilik warung di Jalan Kampung Rawa Bojong, Bintara Kota Bekasi, bernama Toto, menagih utang kepada sejumlah anggota ormas PP. Mereka diketahui kerap kali membeli kopi di warung yang letaknya dekat dengan pos ormas PP.
Namun, saat Toto menagih utang itu, anggota ormas PP tidak terima. Adu mulut pun terjadi, hingga mengakibatkan pengeroyokan terhadap pemilik warung tersebut.
“Setiap malam anggota Pemuda Pacasila yang di pos selalu pesan kopi lebih dari enam gelas, tapi tidak mau membayar. Karena situasi lagi sepi dampak corona ini, Toto minta uang kopi dan terjadi adu mulut sehingga terjadilah pengroyokan,” kata Erna dalam keterangan tertulisnya, Kamis.
Erna menjelaskan, saat itu salah seorang anggota PP juga mengeluarkan kalimat yang diduga bernada menantang organisasi silat Setia Hati Teratai. Anggota organisasi itu kemudian mendatangi lokasi kejadian sekitar pukul 15.00 WIB untuk mencari pelaku pengeroyokan pemilik warung.
“Sehingga terjadi konsentrasi massa dari anggota silat Persaudaraan Setia Hati Terate di lokasi,” ujar Erna.
Lebih lanjut Erna menuturkan, polisi kemudian mengumpulkan kedua belah pihak di Polsek Bekasi Kota dan melakukan mediasi sekitar pukul 18.00 WIB. Dari hasil pertemuan itu keduanya sepakat untuk berdamai.
Namun, pada waktu yang bersamaan, bentrokan massa dari kedua kelompok itu terjadi di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Bekasi Barat. “Terjadi saling lempar antara anggota Ormas PP dan anggota Ormas PSHT,” ungkap dia.
Meski demikian, sambung Erna, tidak ada korban jiwa dalam bentrokan tersebut. Hanya saja, empat sepeda motor yang terparkir di lokasi kejadian hangus terbakar karena menjadi sasaran amukan massa. Polisi pun masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut.