Jumat 22 May 2020 13:23 WIB

Rusli Habibie Instruksikan Seluruh Mal Ditutup Sepekan

Pemprov Gorontalo juga meniadakan shalat Idul Fitri di masjid dan lapangan.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Gubernur Gorontalo sekaligus keponakan BJ Habibie, Rusli Habibie, saat diwawancarai wartawan di Paviliun Kartika, Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (RSPAD), Jalan Abdul Rachman Saleh, Senen, Jakarta Pusat pada Rabu (11/9).
Foto: Republika/Haura Hafizhah
Gubernur Gorontalo sekaligus keponakan BJ Habibie, Rusli Habibie, saat diwawancarai wartawan di Paviliun Kartika, Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (RSPAD), Jalan Abdul Rachman Saleh, Senen, Jakarta Pusat pada Rabu (11/9).

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Gubernur Gorontalo Rusli Habibie akhirnya memutuskan menutup pusat perbelanjaan atau mal selama sepekan mulai Kamis (21/5) sore, setelah sebelumnya diperbolehkan beroperasi selama pandemi karena meningkatnya kerumunan pembeli.

"Penutupan berlaku mulai 21 Mei sampai 27 Mei 2020. Kami sudah hubungi Wakapolda, Karo Ops, Satpol dan Dinas Perhubungan baik provinsi maupun kota. Ini demi memutus penyebaran virus corona,” ungkap Rusli di Kota Gorontalo, Kamis (22/5).

Langkah itu diambil Pemerintah Provinsi (Pemprov Gorontalo, karena kondisi meningkatnya keramaian dan aktivitas di pusat perbelanjaan, yang berpotensi besar meningkatkan jumlah warga terinfeksi Covid-19. “Yang belanja ini bukan hanya dari Kota Gorontalo tapi juga dari kabupaten-kabupaten di luar kota. Sebagian juga tidak mengikuti protokol kesehatan. Makanya harus kami tutup,” lanjut Rusli.

Gubernur meminta masyarakat tidak perlu khawatir dalam memenuhi kebutuhan dasarnya, karena penutupan itu tidak berlaku bagi para pedagang kebutuhan bahan pangan pokok atau sembako.

Terkait opini yang berkembang di masyarakat tentang penutupan masjid dan pembiaran aktifitas di pusat-pusat perbelanjaan, Rusli menegaskan tidak ada pilih kasih dalam hal itu. “Saya mendapat sorotan dari masyarakat kata mereka masjid ditutup sementara toko, mall dan pasar dibuka. Persepsi ini yang sangat berbahaya, seolah-olah kami melarang masyarakat beribadah," ucap Rusli.

Bagi para pekerja yang terdampak peraturan ini, Rusli berjanji akan memberikan bantuan bahan pangan pokok bersubsidi untuk kebutuhan hidup para pekerja selama dirumahkan. Selain menutup pusat perbelanjaan, Pemprov Gorontalo juga bersepakat meniadakan shalat Idul Fitri di masjid ataupun lapangan. "Masyarakat diminta salat di rumah masing-masing," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement