Jumat 22 May 2020 13:36 WIB

Politikus PDIP: Normal Baru, Masyarakat Harus Tetap Disiplin

'Jaga jarak, cuci tangan, kemudian kita selalu pakai masker,' kata politikus PDIP.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Suasana lalu lintas saat pemberlakukan PSBB di Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis (21/5/2020).  Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyatakan, hingga Kamis (21/5) pukul 12
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Suasana lalu lintas saat pemberlakukan PSBB di Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis (21/5/2020). Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyatakan, hingga Kamis (21/5) pukul 12

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDIP Rahmad Handoyo merespons baik slogan berdamai dengan suasana baru sebagaimana yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu. Ia mengajak masyarakat untuk terus disiplin jika nantinya tahapan norma baru dijalankan.

"Kita coba mengajak ke semua pihak agar kita benar-benar berdamai dengan suasana hal yang baru. Dalam hal ini adalah kita tetap jaga jarak, kemudian kita disiplinkan sesering mungkin cuci tangan, kemudian kita selalu pakai masker, ini adalah sesuatu hal yang baru, new normal," kata Rahmad saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (21/5).

Baca Juga

Ia menggarisbawahi disiplin menjadi kata kunci penting dalam keberhasilan penanganan Covid-19. Menurutnya, dilonggarkan atau tidak pembatasan sosial berskala besar (PSBB) akan percuma dilakukan jika tidak diimbangi dengan disiplin yang tinggi.

"Dilakukan pelonggaran pun kalau tidak disiplin juga percuma," ujarnya.

Anggota komisi IX DPR tersebut mengajak semua pihak untuk belajar disiplin dan bergotong royong untuk melakukan penerapan protokol kesehatan secara ketat. Ia berharap kedisiplinan bisa dilakukan oleh masyarakat secara konsisten untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Itu saya kira langkah yang paling bijak. Bukan soal pelonggaran tidak pelonggaran, tapi bagaimana kita disiplin dengan apa yg sudah diperintahkan dalam protokol kesehatan dan protokol yang dikeluarkan pemerintah," kata dia.

Sebelumnya Presiden Jokowi menjelaskan apa yang dimaksud sebagai norma baru (new normal) bagi masyarakat. Menurut Jokowi, new normal merupakan tahapan masyarakat produktif dan aman dari Covid-19.

Artinya, masyarakat diperkenankan untuk kembali produktif. Akan tetapi, pada saat yang sama mereka pun harus menjalankan protokol kesehatan demi menghindari penularan virus.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement