Jumat 22 May 2020 14:25 WIB

Pemulihan Dimulai Usai Topan Ganas Amphan 

Topan Amphan menewaskan lebih dari 90 orang.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Yeyen Rostiyani
Pemulihan Dimulai Usai Topan Ganas Amphan. Seorang warga menunjukkan rumahnya yang rusak di di Bhadrak, Orissa, India, Kamis (21/5).
Foto: Indian Red Cross Society via AP
Pemulihan Dimulai Usai Topan Ganas Amphan. Seorang warga menunjukkan rumahnya yang rusak di di Bhadrak, Orissa, India, Kamis (21/5).

REPUBLIKA.CO.ID, KOLKATA -- India, Jumat (22/5),  memulai operasi pemulihan setelah serangan Topan Amphan dengan membersihkan jalan dan memperbaiki kerusakan. SJutaan orang mengungsi dan lebih dari 90 orang meninggal setelah Amphan menyapu India dan Bangladesh.

"Atap banyak rumah telah terbang jauh dan jalanan tergenang air," kata Shuli Ghosh, yang mengelola sebuah kafe di Kolkata. Hamparan luas pantai kedua negara itu digenangi banjir dan jutaan orang didera hidup tanpa aliran listrik karena topan paling kuat dalam lebih dari satu dekade melanda. 

Banyak bagian dari kota metropolitan India di Kolkata banjir. Bandara ditutup karena banjir. Jalanan juga dipenuhi pohon-pohon tumbang, tiang lampu, bangunan bersejarah, dan jalur komunikasi dilaporkan hancur.

Para pejabat di kedua negara mengatakan, tingkat kerusakan total yang disebabkan oleh badai belum diketahui, sebab komunikasi ke banyak tempat terputus. Namun demikian, pemerintah di kedua negara sudah sempat mengevakuasi jutaan warga sebelum badai menerjang.

Topan Amphan dengan ganas mendarat di pantai pada Rabu (20/5) dengan hujan lebat dan angin kencang. Gelombang badai yang dahsyat dan angin berkecepatan 170 km per jam dan hembusan hingga 190 km per jam, menghancurkan desa-desa di pesisir pantai, merobohkan rumah, menghancurkan tiang, dan menumbangkan pepohonan.

"Saya belum pernah melihat bencana seperti itu sebelumnya," kata kepala pemerintahan Benggala Barat, Mamata Banerjee. 

Pihaknya menambahkan bahwa pemerintah akan memberi tunjangan sekitar 3.310 dolar AS untuk keluarga yang kehilangan kerabat dalam badai.

Perdana Menteri India Narendra Modi pun telah tiba di Kolkata pada Kamis (21/5) pagi waktu setempat untuk meninjau kerusakan dan korban badai. PM mengatakan, pemerintah tengah berupaya untuk mendapatkan semua bantuan untuk para korban topan.

Dalam penilaian awal di Bangladesh, Menteri Junior untuk Penanggulangan Bencana Bangladesh Enamur Rahman, mengatakan topan tersebut menyebabkan sekitar 130 dolar AS juta kerusakan infrastruktur, perumahan, perikanan, ternak, sumber daya air, dan pertanian.

"Sebanyak 1.100 kilometer jalan (lebih dari 680 mil) jalan, 150 tanggul perlindungan banjir dan hampir 200 ribu tambak udang telah rusak di 26 dari 64 distrik," kata Rahman dalam konferensi pers. Dia juga mengatakan, bahwa tanaman di 200 ribu hektare telah rusak.

"Wilayah kita ini tidak asing dengan badai topan, dan hutan bakau bertindak sebagai penghalang, menyerap dampak badai," kata KJ Ramesh, mantan kepala departemen meteorologi India. Topan telah menyapu langsung hutan-hutan di wilayah itu. 

 

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement