REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Guru Besar Fakultas Kedokteran Unhas Prof dr Irawan Yusuf, PhD bersama dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar menggelar kegiatan cukur rambut. Aktivitas tersebut dilakukan dengan menggunakan protokol kesehatan untuk menghindari penyebaran Covid-19.
"Kami semua yang ada di sini selama hampir tiga bulan ini tidak pernah potong rambut, hari ini bisa cukur, itu pun dengan protap Covid-19," ujar Prof Irawan Yusuf di Sekretariat IDI Makassar, Jumat (22/5).
Prosedur tetap yang dimaksudkan yaitu agar orang-orang yang terlibat dalam kegiatan ini tidak menjadi carrier atau media penyebaran virus Covid-19 kepada orang lain. Dokter Irawan yang sangat aktif dalam penanganan Covid-19 ini mengatakan protap yang harus dijalankan untuk tukang cukur yakni menggunakan masker, pelindung wajah, baju hazmat, serta perlengkapan lain seperti sarung tangan.
Setelah protokol kesehatan ini dijalankan, beberapa dokter ikut mengantre. Mereka menunggu giliran untuk bisa dicukur oleh relawan yang memiliki keahlian memotong rambut.
"Kami yang mengetahui protokol kesehatan ini wajib untuk mentaati dan mengevaluasi tempat pemotongan rambut. Rantai penularan harus diputus, aktivitas juga tidak boleh berhenti," kata dia.
Ketua IDI Kota Makassar Dr Siswanto Wahab, didampingi Humas IDI Makassar dr Wachyudi Muchsin, menyebut para dokter Makassar yang tergabung di Satgas IDI Kota Makssar Tanggap Covid-19 setiap hari tanpa libur keliling ke rumah sakit dan puskesmas. Mereka menyemprotkan disinfektan dan membagikan APD.
"Kami ingin memastikan agar penularan tidak terjadi, aktivitas ini juga membuat rambut mereka tidak terurus," ujarnya.
Dia berpesan kepada masyarakat jangan menganggap virus corona adalah hal biasa, sama seperti dengan virus flu maupun lainnya. "Ini virus yang harus diwaspadai, kami saja sebagai dokter melakukan potong rambut dengan protap Covid-19 sebagai bentup upaya pencegahan," kata Siswanto.