REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Motor listrik Gesits bertanda tangan Joko Widodo rencananya akan diserahkan pemenang kepada pemenang lelang hari ini. Namun pemenang lelang dimaksud bukan pria asal Jambi M Nuh yang sempat disebut sebagai pemenang dengan penawaran tertinggi mencapai Rp 2,55 miliar.
Belakangan ternyata M Nuh bukanlah pengusaha tajir. Nuh kepada polisi justru mengaku yang berharap mendapat hadiah.
Ketua MPR Bambang Soesatyo mengatakan setelah mengetahui M Nuh, seorang pria yang mengaku pengusaha, menyatakan mundur dari proses lelang, banyak yang mengajukan penawaran di atas Rp 2,55 Miliar. "Mereka ingin memiliki motor dengan tanda tangan presiden yang akan menjadi kenangan dan koleksi seumur hidupnya," kata Bamsoet kepada wartawan, Jumat.
Bamsoet mengatakan rencananya penyerahan dilakukan kemarin siang. Namun karena kemarin bertepatan dengan perayaan hari besar maka penyerahan dilakukan siang ini. "Tunggu saja, akan kami umumkan siang nanti," ujarnya.
Lantas apa sebetulnya keistimewaan motor ini sehingga dihargai mencapai miliaran rupiah?
Pembawa acara Andi F Noya pernah bertanya hal tersebut saat digelarnya konser amal kerja sama MPR dan BPIP yang ditayangkan salah satu stasiun televisi.
"Apa istimewanya motor listrik ini sehingga hari ini dilelang di acara konser amal ini?" tanya Andi F Noya.
Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani yang berada di atas panggung menjelaskan, keistimewaan motor ini pertama adalah karya anak bangsa. Kedua, kata ia, yang membuat lebih istimwa adalah ada tanda tangan presiden Jokowi.
"Dan ketiga dipake muter-muter oleh presiden di Istana. Itu bikin lebih istimewa," ujar Rosan sapaan akrabnya.
Presenter Coky Sitohang lalu kembali bertanya," Pak Rosan tadi bilang kan motor ini dipakai berkeliling Istana, lalu apakah pemenangnya boleh ke keliling Istana?"
Ketua MPR Bambang Soesatyo mengatakan akan mncoba untuk memafilitasi pemenangnya, untuk bisa coba keliling Istana.