REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kapolda Jatim Irjen Muhammad Fadil Imran menegur Kapolsek Gubeng Kompol Naufil Hartono yang mengantuk pada saat rapat rapat koordinasi pembentukan kampung tangguh penanganan Covid-19 yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jumat (22/5).
"Kapolsek jangan tidur. Kamu keluar saja. Saya minta serius, kapolsek jangan main-main," kata Fadil saat menegur kapolsek pada rapat koordinasi di Pemkot Surabaya.
Bahkan, Kapolda Jatim saat itu juga meminta kepala baro SDM Polda Jatim untuk mengganti kapolsek tersebut. Tidak hanya itu, ia meminta Naufil segera menghadap Kabid Propram Polda Jatim terkait kode etik kepolisian. "Ini jadi tantangan buat kita supaya kita lebih serius," ujar mantan staf ahli Kapolri Bidang Sosial tersebut.
Mendapat teguran dan perintah Kapolda Jatim tersebut, Naufil langsung keluar meninggalkan ruangan. Fadil secara tegas meminta seluruh kapolsek untuk serius dalam penanganan kasus Covid-19, karena peningkatan kasus di Kota Surabaya terus melonjak.
Rapat koordinasi pembentukan kampung tangguh itu dihadiri Pangdam V/Brawijaya Mayjen Widodo Iryansyah dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, juga diikuti oleh seluruh kapolsek, danramil, dan camat di seluruh Surabaya.
Rapat ini bertujuan untuk mengetahui secara cepat permasalahan dampak Covid-19 di kampung-kampung, mulai dari warga yang belum mendapatkan bantuan pemerintah, hingga warga yang memiliki gejala Covid-19 agar segera tertangani.
Dalam program kampung tangguh ini, seluruh elemen wajib bergerak secara sinergi mulai dari Babinsa, Babinkamtibmas, lurah, serta pengurus RT/RW untuk melaporkan temuan permasalahan Covid-19.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memerintahkan seluruh camat dan lurah di Surabaya untuk melaksanakan program tersebut guna menekan laju persebaran Covid-19 yang semakin meningkat di Surabaya.
"Pembentukan gugus tugas kampung tangguh ini bagus sekali, saya minta camat yang kawasannya banyak terkonfirmasi Covid-19 untuk menjalankan ini," kata Risma.