REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) menjalin kerja sama dengan perusahaan komputasi terbesar di dunia, Google. Kerja sama dilakukan dalam hal perluasan akses siswa madrasah terhadap e-learning.
Naskah kerja sama ditandatangani Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag, Ahmad Umar dengan President Director PT Duta Digital Informatika, representasi Google di Indonesia untuk platform Google Cloud dan Google For Education, Arya Sanjaya. Penandatanganan nota kesepahaman berlangsung di kantor Kemenag, Jakarta, Kamis (21/5).
Berkat kesepakatan ini, sebanyak 82 ribu madrasah di Indonesia, yang mencakup sekitar 7 juta siswa di dalamnya, mendapatkan akses e-learning gratis.
Arya Sanjaya mengatakan, kerja sama ini merupakan bentuk komitmen Google untuk terlibat aktif membangun pendidikan di negara-negara daerah operasionalnya, termasuk Indonesia. Hal ini akan menjadi program berkelanjutan, karena yang diberikan adalah akses gratis setara dengan kelas bisnis tanpa batas waktu, bukan merupakan versi uji coba.
"Saya berharap ini akan dapat berjalan terus. Ini bentuk komitmen kami terhadap pendidikan dan bukan program CSR yang sifatnya temporal," kata Arya dalam keterangan yang didapat Republika, Jumat (22/5).
Dalam kerja sama ini, Google siap menyediakan platform daring untuk media pembelajaran siswa madrasah, sementara materi atau konten mata pelajaran disiapkan Kemenag. Dengan sinergi ini, setidaknya ada delapan aplikasi berbayar yang diberikan gratis dalam jangka waktu tidak terbatas kepada siswa madrasah.
Aplikasi tersebut di antaranya Google Classroom, Google Meet dengan kemampuan interaksi 250 orang tanpa batasan waktu, dan sejumlah aplikasi tulis-menulis praktis seperti Google Docs, Presentasi (Slide) dan Tabulasi (Sheet) dengan kemampuan kolaborasi. Google juga akan memberikan akun G-mail kelas korporat yang bebas iklan dan spam dengan kapasitas tidak terbatas.
Penyimpanan (drive) di cloud juga dengan kapasitas tidak terbatas, serta Calendar untuk penjadwalan pribadi dan kelompok. Tak ketinggalan Konsol Admin untuk administrasi pengguna dan perangkat dalam domain yang ditentukan, juga Vault (lemari penyimpanan) yang dapat menyimpan tanpa batas waktu dan dapat menarik kembali arsip jika diperlukan.
Nota kesepakatan ini merupakan kerja sama nasional pertama antara Google dengan pemerintah. Sebelumnya, kerja sama serupa sudah dilakukan Google dengan beberapa sekolah terpilih, namun sifatnya parsial kelembagaan.
Direktur KSKK Madrasah Kemenag, Ahmad Umar mengaku senang dengan kesepakatan ini. Sejak lama pihaknya memperjuangkan revolusi pembelajaran di madrasah agar mencapai lompatan kualitas.
Menurut Umar, saat ini masih terdapat kesenjangan kualitas antara madrasah di kota dan daerah. Dengan pembelajaran daring yang difasilitasi Google, ia berharap madrasah di seluruh pelosok dapat dipacu akselerasinya. "Kerja sama ini sudah kami rintis sejak Agustus 2018. Jadi ini bukan program tiba-tiba karena agenda belajar di rumah terkait Covid 19.’’