Jumat 22 May 2020 17:22 WIB

Ayatollah Khamenei: Israel adalah Tumor yang Harus Dilawan

Ali Khamenei menilai Palestina harus melanjutkan perlawanan terhadap Israel.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei
Foto: EPA
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei meminta warga Palestina melanjutkan perlawanan terhadap Israel, Jumat (22/5). Dia mengatakan, Pemerintah Israel adalah tumor yang harus dikonfrontasi hingga warga Palestina dibebaskan.

"Perlawanan oleh Palestina harus terus ... berjuang untuk membebaskan Palestina adalah kewajiban dan jihad Islam ... Rezim Zionis (Israel) adalah tumor di wilayah tersebut," ujar Khamenei mengatakan dalam pidato secara daring.

Baca Juga

Khamenei mengatakan, saat ini dunia fokus dengan perhitungan jumlah virus corona. Namun, dunia tidak mempertanyakan tanggung jawab atas ratusan korban meninggal, dipenjara, dan menghilang di Palestina dan negara-negara yang menjadi tempat perang untuk Amerika Serikat dan Eropa.

"Virus Zionis yang tahan lama akan dihilangkan," ujar Khamenei. Khamenei dan pejabat senior Iran lainnya telah berulang kali menyerukan selama bertahun-tahun untuk mengakhiri pendudukan Israel, termasuk melalui referendum di wilayah tersebut.

Khamenei mengulangi seruan itu dalam pidatonya di Hari Quds, istilah Arab untuk Yerusalem, yang diadakan pada Jumat terakhir bulan puasa Ramadhan. Acara tahunan ini diresmikan oleh Ayatollah Ruhollah Khomeini, pendiri Revolusi Iran tahun 1979.

Namun, penguasa tertinggi Iran itu harus membatalkan aksi unjuk rasa nasional tahunan yang menandai Hari Quds karena wabah virus corona. Iran adalah salah satu negara yang paling terpengaruh di wilayah Timur Tengah dengan 7.249 kematian dan total 129.341 infeksi. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement