Sabtu 23 May 2020 00:37 WIB

Tak Disiplin, 800 Kendaraan Pemudik di Sumut Putar Balik

Menurut Kapolda Sumut, tidak menutup kemungkinan jumlah tersebut akan bertambah.

Petugas memeriksa kendaraan pemudik. Ilustrasi
Foto: ANTARA /M Ibnu Chazar
Petugas memeriksa kendaraan pemudik. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kapolda Sumatra Utara (Sumut) Irjen Martuani Sormin mengatakan, hingga saat ini ada 800 kendaraan pemudik yang harus putar balik ke wilayahnya masing-masing. "Tidak menutup kemungkinan akan bertambah jumlahnya dan tergantung kedisiplinan masyarakat," ujar Martuani saat melakukan pengecekan Pos Pengamanan Ops Ketupat Toba 2020 Polrestabes Medan di Jalan Cemara, Medan, Jumat (22/5).

                               

Pengecekan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan personel dalam melaksanakan pengamanan menjelang perayaan Idul Fitri 1441 Hijriyah di tengah wabah Covid-19 sekaligus mengantisipasi pemudik. Personel yang bertugas di pos check point dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD), masker, dan semprotan disinfektan untuk melancarkan pelaksanaan pemeriksaan masyarakat. Mereka dibantu oleh personel TNI, pemerintah setempat, dan tenaga kesehatan untuk memastikan wilayah Sumut aman dari penyebaran virus corona.

                               

"Polda Sumut juga sudah berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut untuk mengimbau masyarakat tidak berkumpul dan melaksanakan takbir keliling, melainkan hanya takbir di masjid," ujarnya.

                               

Martuani mengingatkan warga untuk mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah demi kebaikan diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Selain itu, masyarakat diminta menghindari keramaian dan jangan ke luar rumah jika tidak dalam hal yang mendesak.

                               

"Kalau ke luar rumah tetap gunakan masker dan rajin mencuci tangan menggunakan sabun. Mudah-mudahan kita semua terhindar dari wabah Covid-19," kata mantan asisten operasi (asops) kapolri itu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement