Sabtu 23 May 2020 03:01 WIB

Kepada UAS, Aa Gym Ceritakan Adik: Walau Lumpuh Beliau...

Kepada UAS, Aa Gym mengatakan belajar dari kesabaran adiknya.

Rep: Rahayu Marini Hakim/ Red: Karta Raharja Ucu
Kepada UAS, Aa Gym mengaku mendapatkan hidayah lewat adiknya.
Foto: dok. Istimewa
Kepada UAS, Aa Gym mengaku mendapatkan hidayah lewat adiknya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) menceritakan kisah hijrahnya kepada Ustadz Abdul Somad (UAS) dalam Bincang Ramadhan, Selasa (19/5). Aa Gym menyebut kisah hijrahnya terjadi atas peran besar almarhum adiknya.

Aa Gym menyebutkan kisah hidupnya sangat biasa saja. Dimulai dari menjajakan pendidikan di sekolah negeri dari SD, SMP, dan SMA. Ia turut mengampaikan jurusan yang diambilnya di universitas juga tidak nyambung. “Waktu kuliah jurusan Elektro, gak nyambung ini ya. Hanya senang berorganisasi,” ujar Aa Gym.

Ia mengaku menyukai berdagang saat kecil saat tinggal bersama neneknya. Ayahnya, Haji Engkus Kuswara, yang merupakan prajurit TNI dan sering berpindah merupakan orang yang sangat disiplin. Aa mengungkapkan pendidikan yang diajarkan di pesantren merupakan ajaran sang ayah. Sementara ibunya, Hj Yeti Rohayati merupakan seorang ibu rumah tangga.

Aa Gym menyebut memiliki adik yang sering sakit. Sehingga pendapatan ayahnya sebagian besar untuk membiayai pengobatan sang adik. “Walaupun perwira, tapi tetap jualan ibu tuh. Saya juga jualan saat sekolah,” kata Aa Gym.

Saat duduk di taman kanak-kanak, Aa berjualan jambu hasil tanaman tetangganya. Memasuki SD ia berjualan petasan dan SMP berjualan minuman orson. Sampai kuliah Aa Gym terus berdagang.

Usai berdagang dan kembali ke rumah. Aa Gym menjelaskan adik keduanya ini sudah sulit untuk bangun dan mengalami sakit bertahap. Awalnya, kata Aa Gym, adik sakit mata lalu ke telinga.

Anak pertama dari empat bersaudara ini menuturkan sang adik merupakan orang yang sangat baik. Saat kuliah dan kembali ke rumah, Aa Gym menceritakan sang adik sangat rajin melakukan tahajud dan shalat di masjid meskipun harus digendong.

“Saya kuliah pulang, saya sekamar dengan adik ini. Walaupun susah bangun, tahajud setiap malam. Kemudian walaupun sudah lumpuh tidak bisa berjalan tetap berjamaah ke masjid walaupun digendong,” jelasnya.

Aa Gym mengatakan sang adik tidak pernah mengeluh. Bahkan ketika dikasih uang, sang adik selalu menyumbangkan uang tersebut.

Kesabaran adiknya membuat Aa Gym yang memiliki segudang prestasi saat kuliah merasa tidak ada apa-apanya jika berhadapan dengan adiknya. Sambil menahan air mata, Aa terus menceritakan hal luar biasa sang adik.

Cerita lainnya, Aa Gym merawikan adik yang selalu menangis setiap melihat aquarium. “Lihat Aa, Allah menciptakan warna ini, indah sekali,”ujar sang adik.

Ia menjelaskan sang adik melihat dunia tetapi hatinya tetap ke Allah SWT. Aa Gym menyebutkan ia mendapatkan hidayah melalui sang adik. Sang adik bahkan meninggal di pangkuannya.

Kata-kata yang selalu diingat Aa Gym dari kesabaran adiknya adalah: "untuk apa mengeluh, semua sudah diatur oleh Allah yang maha baik. Mengeluh tidak menyelesaikan masalah, sudah ini pasti kebaikan. Jika orang lain banyak amal dengan banyak berbuat, mudah-mudahan saya punya amal dengan bersabar."

Sebelum meninggal, adiknya memberikan pesan agar Aa Gym dekat kepada Allah SWT dan meniru kebaikan Rasulullah. “Aa (Aa Gym) walaupun punya prestasi sehebat apa pun, Aa gak akan bahagia sebelum Aa dekat dengan Allah. Dan Mau dipuji orang dengan apapun dunia yang didapet, Aa gak akan mulia sebelum meniru Rasulullah,” ucap sang adik kepada Aa Gym.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement