Sabtu 23 May 2020 03:51 WIB

Wall Street Dibuka Melemah Akibat Ketidakpastian Pandemi

Angka pengangguran AS mencapai 2,438 juta akibat pandemi Covid-19.

Bursa Efek New York, Wall Street
Foto: AP
Bursa Efek New York, Wall Street

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Saham-saham di Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat, dibuka lebih rendah pada hari Jumat (22/5) waktu setempat. Penyebabnya adalah karena investor tengah bergulat dengan ketidakpastian pandemi Covid-19.

Tak lama setelah bel pembukaan Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 18,23 poin atau 0,07 persen menjadi 24.455,89. Indeks S&P 500 menurun 2,41 poin atau 0,08 persen menjadi 2.946,10 dan Indeks Komposit Nasdaq merosot 4,28 poin, atau 0,05 persen menjadi 9.280,60.

Baca Juga

Investor terus mencerna beberapa data ekonomi utama. Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada Kamis (21/5) klaim angka pengangguran awal AS mencapai 2,438 juta dalam pekan yang berakhir Sabtu.

Selama sembilan pekan terakhir, lebih dari 38 juta orang Amerika telah mengajukan klaim asuransi pengangguran, karena ekonomi terus berputar sekitar pandemi Covid-19. Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengatakan pada Kamis (21/5) bahwa, ekonomi AS menghadapi tingkat ketidakpastian yang belum pernah terjadi sebelumnya sebagai akibat dari wabah virus corona.

"Kami sekarang mengalami tingkat ketidakpastian yang sama sekali baru, seperti sebuah pertanyaan yang hanya dapat dijawab oleh virus itu yang memperumit outlook," kata Powell pada acara virtual Fed.

Kepala bank sentral AS itu mengatakan sementara bebannya meluas, "Mereka yang menanggung dampak kejatuhan adalah mereka yang paling tidak sanggup menanggungnya."

Lebih dari 1,57 juta kasus Covid-19 di AS telah dilaporkan pada Jumat pagi waktu setempat, dengan lebih dari 94.700 kematian, menurut Pusat Sains dan Teknik Sistem di Universitas Johns Hopkins. Saham-saham AS ditutup lebih rendah pada hari Kamis dengan Indeks Dow Jones turun lebih dari 100 poin.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement