Sabtu 23 May 2020 08:38 WIB

KJRI Mumbai Bantu Repatriasi Mandiri 117 WNI

117 WNI tersebut diterbangkan dengan menggunakan penerbangan Air India (AI-1312).

Konjen RI Mumbai, Agus P. Saptono (kiri) berbincang dengan sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang bersiap untuk terbang ke Jakarta dari Bandara Internasional Chhatrapati Shivaji, Mumbai, India, Jumat (22/5/2020)
Foto: Antara/KJRI Mumbai
Konjen RI Mumbai, Agus P. Saptono (kiri) berbincang dengan sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang bersiap untuk terbang ke Jakarta dari Bandara Internasional Chhatrapati Shivaji, Mumbai, India, Jumat (22/5/2020)

REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI -- Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Mumbai, India pada Jumat (22/5) membantu proses repatriasi mandiri 117 warga negara Indonesia (WNI) yang tertahan di India karena terdampak pemberlakuan kebijakan penguncian wilayah (lockdown) total.

Sebanyak 117 WNI tersebut diterbangkan dengan menggunakan penerbangan Air India (AI-1312) dari bandara Internasional Chhatrapati Shivaji pada pukul 05.45 waktu setempat, menurut keterangan KJRI Mumbai yang diterima di Jakarta, Jumat (22/5).

Para warga Indonesia tersebut tiba di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta pada pukul 13.30 WIB di hari yang sama. Sebanyak 117 orang WNI tersebut terdiri atas 30 pekerja rig offshore, lima pelatih bulu tangkis, lima pekerja dinas instansi, satu pebisnis, satu pengajar, satu pekerja profesional, dua peserta magang, 18 mahasiswa, satu staff KJRI Mumbai beserta tiga orang anggota keluarga, tiga peserta Sekolah Dinas TNI-AL beserta tujuh anggota keluarga, empat orang menjalani perawatan kesehatan, lima pekerja spa, 13 wisatawan, 17 anak buah kapal dan satu WNI nikah campur.

Para WNI yang tertahan tersebut tersebar di 10 negara bagian di India yang pada umumnya mempunyai jarak tempuh yang sangat jauh dari kota Mumbai, yakni antara 10-40 jam perjalanan darat.

Sejumlah negara bagian tersebut berlokasi di selatan dan timur India, dan berjauhan satu sama lain, yaitu Maharashtra, Madhya Pradesh, Karnataka, Andhra Pradesh, Kerala, Tamil Nadu, Telangana, Odisha, Goa dan Gujarat.

Konsul Jenderal RI di Mumbai, Agus P. Saptono mengatakan bahwa KJRI Mumbai dengan keterbatasannya berupaya mewujudkan repatriasi mandiri itu, yang merupakan realisasi dari komitmen Pemerintah RI dalam menjamin perlindungan kepada semua WNI di luar negeri, terutama saat seluruh dunia dilanda pandemi Covid-19.

KJRI Mumbai memfasilitasi semua WNI yang mengikuti repatriasi mandiri ini dengan menyediakan transportasi darat dari lokasi asal ke Mumbai dan akomodasi selama menunggu keberangkatan di Mumbai, termasuk tes kesehatan pada H-1 guna mendapatkan surat keterangan sehat dari otoritas Kesehatan di Mumbai sebagai syarat yang ditetapkan oleh pihak penerbangan.

Di sisi lain, KJRI Mumbai juga membekali para WNI dengan surat keterangan jalan bagi WNI untuk dapat kembali ke daerah asal masing-masing. Saat melepas keberangkatan WNI di bandara, Konjen Agus mengucapkan selamat jalan kepada seluruh WNI peserta repatriasi mandiri, dan berpesan agar tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku selama perjalanan kembali ke Indonesia.

Selain itu, dia juga berharap seluruh WNI peserta repatriasi mandiri tiba di Tanah Air dengan selamat dan sehat, serta dapat berkumpul kembali dengan keluarga. Program repatriasi mandiri WNI dari Mumbai, India terlaksana atas hasil kerja seluruh Tim Satgas Repatriasi KJRI Mumbai yang berkoordinasi dengan KBRI New Delhi serta Kementerian Luar Negeri.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement