Sabtu 23 May 2020 06:50 WIB

Grand Slam US Open tanpa Penonton Jadi Kenangan Buruk

Grand Slam US Open dijadwalkan akan berlangsung mulai 31 Agustus.

Petenis Marin Cilic
Foto: EPA-EFE/ALI HAIDER
Petenis Marin Cilic

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petenis Kroasia Marin Cilic berpendapat penyelenggaraan US Open tanpa penonton akan mengurangi nilai kemenangan karena akan dikenang sebagai Grand Slam yang tidak semestinya. 

"Saya merasa (turnamen) ini hanya akan terasa seperti pertandingan latihan," kata Cilic dalam sebuah wawancara dari Kroasia yang dikutip Reuters, Jumat (22/5).

Baca Juga

Musim turnamen tenis berhenti di bulan Maret karena pandemi virus corona dan akan berlanjut setidaknya sampai akhir Juli. Sebab, banyak negara yang memberlakukan karantina wilayah serta larangan perjalanan luar negeri.

US Open dijadwalkan akan berlangsung mulai 31 Agustus. Panitia sedang mencari berbagai skenario agar turnamen tetap berjalan, termasuk dengan skenario pelaksanaan tanpa penonton.

Cilic menjuarai US Open 2014 di Flushing Meadows Arena dan menjadi capaian terbesar dalam kariernya. Ia menilai arena yang bebas penonton justru akan merendahkan nilai pencapaian tersebut.

"Itu akan menjadi ingatan buruk di tahun-tahun mendatang, misalnya ada anggapan 'kau tahu pria itu memenangkan US Open pada tahun 2020 yang tidak dihadiri penggemarnya'," kata Cilic mencontohkan.

Cilic berpendapat bahwa perjalanan internasional diperlukan agar tenis profesional bangkit kembali. Menurut dia, musim tenis sedikit berbeda dari sepak bola atau basket. Ia menilai sepak bola dan basket punya akhir musim. Musim berikutnya tergantung pada penyelenggaraan kompetisi saat ini. 

"Sementara untuk tenis, jika kita mulai pada Desember atau Januari nantinya jadwal tidak berubah terlalu banyak. Saya percaya bahwa tidak akan ada turnamen tanpa penggemar," kata mantan peringkat tiga dunia itu.

Ia juga menegaskan bahwa pelaksanaan turnamen tanpa penonton justru akan memunculkan kendala baru terkait sponsor dan perputaran uang yang didapat dari penonton.

'“Pada dasarnya seluruh tur bergerak dari sponsor dan orang-orang yang datang ke turnamen. Sponsor menginvestasikan uangnya karena orang-orang datang untuk menonton tenis dan melihat para pemain," tuturnya menjelaskan.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement