Sabtu 23 May 2020 12:21 WIB

Meski 3 Pedagang Positif, Pasar Klender Tetap Ramai Pembeli

Selain berburu daging, pembeli juga mencari cangkang ketupat.

Warga berbelanja di Pasar Jatinegara di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta, Jumat (22/5/2020). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk melanjutkan PSBB tahap ketiga di DKI Jakarta yang dimulai 22 Mei hingga 4 Juni 2020 atau selama 14 hari ke depan untuk menekan tingkat penularan COVID-19
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Warga berbelanja di Pasar Jatinegara di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta, Jumat (22/5/2020). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk melanjutkan PSBB tahap ketiga di DKI Jakarta yang dimulai 22 Mei hingga 4 Juni 2020 atau selama 14 hari ke depan untuk menekan tingkat penularan COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar Perumnas Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, ramai dikunjungi pembeli daging dan ketupat sehari menjelang Idul Fitri 1441 Hijriyah, Sabtu (23/5).

"Sudah biasa begini kalau Lebaran. Buat makan keluarga besok," kata konsumen di lapak daging Pasar Permunas Klender, Riyanti Munajat (42 taun).

Meski harga daging sapi mengalami kenaikan Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu per kilogram dari harga normal Rp 110 ribu per kilogram, tapi warga Klender itu bisa memakluminya.

"Ada sih kenaikan seperti daging sapi jadi Rp 130 ribu. Tapi kan memang biasanya begitu kalau Lebaran," katanya.

Sementara itu konsumen maupun pedagang tampak acuh pada ketentuan menjaga jarak aman selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berlaku. Meski mayoritas telah mengenakan masker, tapi pedagang maupun pembeli berinteraksi dalam jarak dekat.

Sebelumnya sebanyak tiga pedagang di Pasar Perumnas Klender dinyatakan positif terinfeksi COVID-19. Selanjutnya pada Jumat (22/5) dilakukan kegiatan rapid test berikut swab oleh tim medis Puskesmas Duren Sawit.

Namun pada Sabtu pagi situasi pasar tampak ramai oleh pembeli maupun pedagang. Selain berburu daging, konsumen juga membeli cangkang ketupat untuk perayaan Lebaran.

"Sekarang nyarinya (cangkang ketupat) susah, cuma ada di pasar tradisional. Kalau di warung-warung kan enggak ada," kata Rachmi Junia (30).

Rachmi mengaku tidak khawatir terhadap ancaman Covid-19 sebab telah menggunakan masker dan taat pada prosedur kesehatan. "Kalau pulang saya langsung mandi, cuci tangan. Pokoknya bersih-bersih badan," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement