REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tidak ada pemimpin sekali pun nabi tedahulu yang cintanya begitu besar kepada umatnya melebihi cinta Rasulullah SAW kepada umatnya. Nabi Muhammad selalu berjuang selama hidupnya agar umatnya kelak dapat masuk surga bersamanya.
Ustad Ahmad Sarwat Lc.MA dalam bukunya "Manusi yang Tidak Seperti Manusia" mengatakan seluruh hidupnya Rasulullah penuh dedikasi kepada umat, waktunya habis untuk memikirkan kemaslahatan umatnya. Berjuang untuk umat, mengorbankan air mata, darah bahkan nyawa pernah
dipertaruhkannya untuk umat.
"Sampai di ujung hayatnya, umat yang jadi prioritas perhatiannya. Dan di akhirat pun, umat yang beliau cari untuk diberikan syafaatnya," katanya.
Ustad Ahmad mengatakan, cinta Rasulullah kepada umatnya begitu tulus. Sejarah sudah mencatat bagaimana perjuangan Nabi Muhammad selama hidupnya untuk memperjuangkan keselamatan umatnya baik dunia dan akhirat.
Ustad Ahmad memberikan scontoh nyata dari cintanya Rasulullah SAW kepada umatnya yang dengan itu layaklah Nabi SAW mendapatkan cinta balasan dari kita semua.
Ustad Ahmad memastikan doa Nabi SAW untuk umatnya tak pernah putus.
Hal ini terekam dalam banyak kitab hadits, salah satunya adalah apa yang tertulis dalam kitab shahih-nya Imam Ibn Hibban.
Diriwayatkan bahwasanya Nabi SAW sedang berbincang santai di rumahnya bersama sayyidah ‘Aisyah ra Beliau (sayyidah ‘Aisyah) mengatakan: ketika aku memandang wajah Nabi SAW terasa ketenangan dalam diri, lalu aku katakan kepada beliau "Ya rasul, berdoalah kepada Allah untuknya. Kemudian Nabi pun mengangkat tanganya berdoa kepada Allah.
“Ya Allah, ampunilah ‘Aisyah, seluruh dosanya yang lalu dan yang akan datang. Dosanya yang terlihat dan yang tersembunyi,"
Mendengar doanya Nabi s.a.w. itu, sayyidah, Aisayh kemudian tersenyum lebar, dan tertawa. Saking senangnya, sampai-sampai ia menjatuhkan kepalanya di pangkuan Nabi s.a.w. Kemudian beliau mengatakan. “Senangkah kau dengan doaku tadi?”
Sayyidah ‘Aisyah menjawab:
“Bagaimana mungkin aku tidak gembira dengan doa mu Ya rasul SAW?”
Nabi SAW meneruskan, “Demi Allah, itulah doaku untuk umatku setiap shalat”. (HR Ibn Hibban).
Ustad Ahmad mengatakan, pedulinya beliau dengan umatnya, adahal setiap hari sudah berdakwah menyampaikan syariat agar terhindar dari perbuatan dzalim dan dosa bahkan kesyirikian. Tapi toh kalaupun tetap ada umatnya yang menolak dakwah dan akhirnya jatuh
pada kemaksiatan, masih juga didoakan ampun oleh beliau.