REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendakwah senior Ustazah Dedeh Rosidah atau yang akrab disapa Mamah Dedeh menjelaskan, sejak kedatangan Islam perempuan sangat dimuliakan.
Padahal sebelum Islam datang, kata beliau, perempuan kerap disepelekan dan dihina derajatnya oleh kaum laki-laki. Alquran mengabadikan bagaimana perlakuan laki-laki dan budaya Arab jahiliyah sebelum turunnya Islam.
Allah SWT berfirman dalam Alquran Surah An-Nahl ayat 58-59 berbunyi: “Wa idza busyira ahaduhum bil-untsa zholla wajhuhu muswadan wa huwa kazhihum. Yatawara minal qaumi min su-in maa busyira bihi. Ayumsikahu ala hunin am yadusuhu fi turobi ala sa-a ma yahkumun,”.
Yang artinya: “Padahal apabila seseorang dari mereka (kaum jahiliyah) diberi kabar tentang kelahiran anak perempuan, wajahnya menjadi hitam (merah padam) dan dia sangat marah. Dia bersembunyi dari orang banyak yang disebabkan kabar buruk yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memelihara anaknya dengan menanggung kehinaan atau akan membenamkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ingatlah, alangkah buruknya putusan yang mereka tetapkan itu,".
Untuk itu, Mamah Dedeh menyampaikan, kedatangan Islam pada masanya membawa pesan-pesan mulia kepada segenap kaum perempuan. Perempuan dimuliakan, bahkan Allah SWT menjadikan salah satu surat dalam Alquran yang identik dengan perempuan.
“Di Alquran ada surat namanya An-Nisa artinya perempuan. Luar biasa sekali, enggak ada surat Ar-Rijal (laki-laki). Yang laki, jangan iri ya sama perempuan, ini sudah ditentukan Allah,” ujar Mamah Dedeh dalam live streaming dalam acara Muhasabah Akbar yang diselenggarakan Aksi Cepat Tanggap (ACT), Sabtu (23/5).