Sabtu 23 May 2020 14:31 WIB

Nelayan Serang Keluhkan Penurunan Penjualan

Daya beli yang menurun buat nelayan bingung mau jual ikan ke mana.

Pedagang menata ikan. Pandemi Covid-19 telah menyebabkan nelayan  Pelabuhan Perikanan Karangantu, Kota Serang, sulit menjual ikan tangkapannya.
Foto: ANTARA/SYIFA YULINNAS
Pedagang menata ikan. Pandemi Covid-19 telah menyebabkan nelayan Pelabuhan Perikanan Karangantu, Kota Serang, sulit menjual ikan tangkapannya.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Nelayan tradisional di Pelabuhan Perikanan Karangantu, Kota Serang, mengeluhkan penurunan penjualan ikan hasil tangkapan. Penurunan akibat dampak pandemi Covid-19 terjadi beberapa bulan terakhir.

"Iya, Corona ini sangat berpengaruh kepada penghasilan kita (nelayan). Imbasnya ke kebutuhan rumah juga dan kita juga bingung mau jual ke mana kalau situasi seperti ini," kata Sudading (53), salah seorang nelayan tradisional di Karangantu, Kota Serang, Jumat (23/5).

Baca Juga

Sudading mengaku dalam sebulan terakhir ini ada penurunan pembeli ikan laut. Sehingga para nelayan kebingungan dalam memasarkan hasil tangkapan mereka.

"Karena biasanya sebelum Ccrona ini ada pelanggan yang datang dari luar memesan. Kalau sekarang kita bingung mau jualnya juga," katanya.

Sudading mengungkapkan dengan kondisi seperti ini banyak pesanan yang ditunda karena biasanya ia mengirimkan ikan hasil tangkapanya langsung ke pemesan di sejumlah wilayah di luar Kota Serang.

"Banyak pesanan kita dari Rangkas, Cikesal, dan daerah lainnya yang ditunda. Biasanya kita kirim lewat kereta dan sekarang ditutup, mau naik mobil juga ongkosnya lebih mahal," kata dia.

Ia berharap pemerintah agar memperhatikan kondisi para nelayan yang terdampak Covid-19 ini dan memberikan perlindungan serta pemberdayaan bagi keluarga nelayan. "Kita berharap untuk saat ini ada perhatian dari pemerintah. Karena saat ini belum ada, cuma kita berharap saja. Paling kemarin juga kita dapat bantuan beras saja, itu juga ada yang dapat, ada juga yang tidak," kata Sudading.

Sementara pelelang ikan laut di Pasar Karangantu Haryadi (47) mengatakan meski hasil tangkap ikan laut terbilang banyak. Namun karena ada pembatasan terhadap pengunjung otomatis mempengaruhi penjualan di pasar.

"Pembelinya sekarang berkurang karena ada pembatasan sosial dari pemerintah. Kalau dari hasil tangkapan ikan tidak ada pengaruhnya," kata Haryadi.

Haryadi mengaku di tengah pandemi Covid-19 ini sangat berpengaruh terhadap pendapatan dan penjualan ikan.

"Untuk pendapatan jelas jauh berbeda, sekarang ini boro-boro untung, sepi terus tiap hari. Hanya saja bulan puasa agak sedikit ramai," kata dia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement