Sabtu 23 May 2020 14:37 WIB

Ekspor Makanan Halal Indonesia 29,3 Miliar Dolar AS

Bonus demografi membuka peluang besar bagi pelaku industri halal nasional.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Fuji Pratiwi
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo saat berkunjung ke kantor Harian Republika, Jakarta, beberapa waktu lalu. Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah 2019 Bank Indonesia menyebut, nilai ekspor makanan Indonesia mencapai 29,3 miliar dolar AS sepanjang 2019.
Foto: Republika/Prayogi
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo saat berkunjung ke kantor Harian Republika, Jakarta, beberapa waktu lalu. Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah 2019 Bank Indonesia menyebut, nilai ekspor makanan Indonesia mencapai 29,3 miliar dolar AS sepanjang 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai ekspor makanan Indonesia mencapai 29,3 miliar dolar AS sepanjang 2019. Sektor ini menjadi salah satu prioritas utama kontribusi Indonesia dalam rantai halal global.

Dikutip dari Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah 2019 Bank Indonesia yang diluncurkan Mei 2020, kontribusi Indonesia di pasar global akan fokus pada sektor makanan dan minuman, obat-obatan dan kosmetik, dan fesyen. Ini sesuai dengan potensi utama yang dimiliki Indonesia.

Baca Juga

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo menyampaikan, di tengah perlambatan ekspor bahan makanan halal akibat melambatnya permintaan global, sektor makanan halal tetap tumbuh tinggi yakni mencapai 7,8 persen. Dari sisi eksternal, ekspor bahan makanan halal tercatat mengalami penurunan pada semester-I 2019, sebelum akhirnya kembali mengalami perbaikan. 

Secara total, nilai ekspor bahan makanan halal Indonesia pada 2019 mencapai 29,8 miliar dolar AS atau mengalami penurunan sebesar 7,6 persen dibandingkan periode sebelumnya. Secara total kinerja sektor ini masih berdaya tahan, ditopang oleh permintaan domestik dan netto ekspor yang masih mencatat surplus sebesar 12,4 miliar dolar AS.