Tak Mudik, Mamah Dedeh Tetap Enjoy

Rep: Imas Damayanti/ Red: A.Syalaby Ichsan

Ahad 24 May 2020 09:08 WIB

Ustazah Mamah Dedeh berpose untuk Republika disela-sela aktivitas tausiyah pada gelaran Festival Republik dan Dzikir Nasional 2019 di Masjid Agung At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Selasa (31/12). Foto: Thoudy Badai_Republika Ustazah Mamah Dedeh berpose untuk Republika disela-sela aktivitas tausiyah pada gelaran Festival Republik dan Dzikir Nasional 2019 di Masjid Agung At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Selasa (31/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Meski bukan suatu hal yang diwajibkan, tradisi mudik dan bersilaturahim kerap dilakukan umat Islam Indonesia setiap tahun ketika Lebaran.  Meski terdapat larangan mudik yang diterapkan pemerintah, kaum Muslimin tak kehilangan cara untuk merawat silaturahimnya.

Ustazah Dedeh Rosidah atau yang akrab disapa Mamah Dedeh menceritakan kisah tidak mudiknya tahun ini. Menurut Mamah Dedeh, mudik pada Hari Raya Idul Fitri hanyalah tradisi yang tidak wajib dan bukan prioritas di masa pandemi virus corona jenis baru (Covid-19) seperti sekarang ini.

Apalagi, Mamah Dedeh menuturkan, pada prinsipnya umat Islam perlu merawat silaturahim tak hanya pada suatu waktu saja. Silaturahim dalam Islam harus dirawat dengan melaksanakannya setiap waktu. Sepanjang kemampuan si pemilik hajat memungkinkan. 

“Mamah tahun ini nggak mudik. Secara pribadi, Mamah bilang kalau mudik saat ini agak riskan dan membahayakan. Mending di rumah, tapi silaturahim bisa tetap dijaga,” kata Mamah saat dihubungi Republika, Rabu (20/5).