Ahad 24 May 2020 10:22 WIB

Muzani: Makna Idul Fitri tak Hilang Saat Pandemi

Saling mendoakan dan memaafkan tak akan hilang meski jarak memisahkan.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Ratna Puspita
Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani mengatakan, perayaan Idul Fitri 1441 H akan terasa berbeda di tengah pandemi virus Covid-19. Namun, menurutnya, makna dari Lebaran tak akan hilang meski jarak memisahkan untuk saling mendoakan dan memaafkan.

"Saya berharap meskipun physical distancing, social distancing, kita tidak akan kehilangan makna dari Idul Fitri itu sendiri," ujar Muzani, Sabtu (23/5).

Baca Juga

Ia menyadari, masyarakat Indonesia akan merasa sulit merayakan Idul Fitri saat pandemi seperti ini. Tradisi mengunjungi sanak saudara, tetangga, dan kerabat pun tak bisa dilaksanakan tahun ini.

Kendati demikian, Muzani mengingatkan bahwa Idul Fitri adalah momen yang baik untuk saling memaafkan antarumat manusia. Membuka pintu maaf merupakan makna tertinggi dari hari merdeka umat Islam ini.

"Tanpa perlu orang, sahabat, kawan-kawan, saudara-saudara kita memohon maaf-meminta maaf, kita harus memberi maaf kepada mereka. Itulah permaafan sejatinya. Memberi maaf tanpa perlu meminta maaf," ujar Muzani.

Sikap saling tolong-menolong juga menjadi hal yang ditekankannya saat Idul Fitri. Karena bantuan sebesar apapun akan sangat bermanfaat bagi sesama manusia di tengah pandemi Covid-19 ini.

"Kita harus bersedekah, saling berbagi-bahu membahu kepada sesama sebagai bentuk solidaritas dan ketaatan kita kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Karena itu, kita harus tetap menjaga nilai-nilai kefitrian," ujar Muzani.

Tak lupa, ia mengimbau masyarakat untuk menaati anjuran pemerintah selama Idul Fitri. Sebab dari situ, harapannya penularan virus Covid-19 di Indonesia dapat segera menurun signifikan.

"Penting menumbuhkan rasa gotong royong, menjadi energi positif bagi bangsa. Dan semangat baru dalam menghadapi pandemi covid-19," ujar sekretaris jenderal Partai Gerindra itu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement