Sabtu 23 May 2020 17:42 WIB

Mendag Jamin Harga Gula di Seluruh Ritel Modern Sesuai HET

Harga gula di ritel modern seluruh Indonesia sesuai HET sebesar Rp 12.500 per kg.

Rep: Iit Septyaningsih / Red: Agus Yulianto
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto
Foto: ANTARA/DAHAYU/
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menjamin, harga gula di ritel modern seluruh Indonesia sesuai Harga Eceran Tertinggi atau sebesar Rp 12.500 per kilogram (kg). Ia mengakui, ada kendala dalam pendistribusian komoditas tersebut. 

Ia menjelaskan, terhambatnya distribusi gula karena, sejumlah daerah di Tanah Air menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kemudian, beberapa negara pun melakukan lockdown atau karantina wilayah, sehingga jalur perdagangan internasional menjadi terkendala di tengah penyebaran virus corona. 

Hal itu membuat pasokan gula dari luar terhambat masuk ke dalam negeri. Sebab, Jadwal kedatangan gula impor tertunda. 

Di sisi lain, kata dia, proses penggilingan tebu rata-rata, baru dilakukan bulan depan. Maka gula konsumsi yang diproduksi di dalam negeri baru bisa masuk ke pasar pada Juni 2020 mendatang.

"Kalau barangnya sudah ada, pemerintah bisa memasok ke pasar modern atau toko ritel. Berikan stok yang banyak ke ritel, karena toko ritel takut kalau menjual di atas HET, kalau stok gula di toko ritel banyak, mau tidak mau yang di pasar tradisional akan turun," jelas Agus dalam konferensi pers di Pasar Modern BSD, Tangerang Selatan, pada Sabtu, (23/5).

Seperti diberitakan sebelumnya, upaya membanjiri pasar juga dilakukan dengan menugaskan Perum Bulog menyalurkan stok gula. Kemendag pun menugaskan tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengimpor gula kristal putih (GKP).

Rinciannya, Bulog sebanyak 50 ribu ton, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia ( PPI) 50 ribu ton, dan Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) 50 ribu ton. Perum Bulog telah merealisasikan penugasan dan telah menggelontorkan gula kristal putih (GKP) atau gula pasir yang biasa dikonsumsi masyarakat sebanyak 22 ribu ton hingga akhir pekan ini guna menjamin ketersediaan gula menjelang Lebaran. 

Pemerintah juga mengalihkan gula rafinasi menjadi gula konsumsi untuk memenuhi kebutuhan pasar sebesar 250 ribu ton. Dia berharap pengalihan itu bisa menekan harga gula. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement