Sabtu 23 May 2020 18:37 WIB

Nitha, Yohanes, dan Venny Bercerita Tentang Kartu Prakerja

Resianitha mengambil pelatihan bagaimana sukses berjualan lewat media sosial.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Peserta yang lolos mendaftar Kartu Prakerja mendapat bantuan biaya pelatihan Rp 1 juta, dan manfaat Rp 600 ribu per bulan.
Foto: Dok. Pint
Peserta yang lolos mendaftar Kartu Prakerja mendapat bantuan biaya pelatihan Rp 1 juta, dan manfaat Rp 600 ribu per bulan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan, tapi juga tenaga kerja dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) yang mencatat 1,7 juta pekerja dirumahkan (PHK) sampai awal Mei 2020. Melihat potensi masalah tersebut, pemerintah akhirnya memodifikasi program pelatihan Kartu Prakerja yang merupakan perwujudan janji kampanye Presiden Joko Widodo (Jokowi) disesuaikan dengan kondisi akibat dampak pandemi.

Setelah diluncurkan pada akhir Maret 2020, pendaftaran program itu resmi dibuka pada April 2020. Menyesuaikan dengan kondisi saat ini, pemanfaat Kartu Prakerja akan mendapat Rp 3,55 juta selama pandemi Covid-19 dengan rincian bantuan pelatihan Rp 1 juta, insentif penuntasan pelatihan Rp 600 ribu per bulan untuk empat bulan serta insentif survei kebekerjaan Rp 150 ribu.

Insentif tersebut menarik perhatian banyak orang dengan 10.4 juta orang telah mendaftar dengan 680 ribu orang resmi menjadi pemanfaat sampai pertengahan Mei 2020, menurut data Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja.

Resianitha adalah satu dari ratusan ribu orang yang berhasil mendapatkan Kartu Prakerja. Staf di sebuah agen travel di Jakarta itu dirumahkan sejak Maret, saat sektor pariwisata menjadi korban pertama terdampak Covid-19.