REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fatayat Nahdlatul Ulama Kabupaten Lebak Banten menyalurkan bantuan bahan pokok kepada masyarakat miskin, antara lain kalangan ibu jompo, guru mengaji, dan "mustad'afin".
"Kami berharap bantuan sembako berupa beras dapat meringankan beban ekonomi masyarakat," kata Ketua Pengurus Cabang Fatayat Nahdlatul Ulama Kabupaten Lebak Siti Nurasiah di Lebak, Sabtu (23/5).
Penyaluran bantuan beras 50 paket itu dengan sasaran mereka di Kecamatan Cipanas, Cikulur, Kalanganyar, Warunggunung, dan Cimarga. Ia menyebut para penerima bantuan itu tentu membutuhkan ketersediaan pangan, terlebih menghadapi pandemi COVID-19 dan menjelang Lebaran.
Pendistribusian beras tersebut oleh aktivis Fatayat NU Kabupaten Lebak ke rumah mereka sehingga tepat sasaran.
"Kita jangan sampai warga miskin mengalami kerawanan pangan di masa pandemik COVID-19 di Bulan Ramadhan itu," ujarnya.
Dia menjelaskan aktivis Fatayat juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya COVID-19 karena bisa menimbulkan kematian dan menularkan pada orang lain.
Selain itu, katanya, masyarakat juga harus dapat menjalankan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, jaga jarak, berada di rumah, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir serta tidak mendatangi pusat keramaian,
Ia menjelaskan pembagian sembako wujud kepedulian Fatayat NU kepada masyarakat miskin yang terdampak COVID-19.
"Kami minta masyarakat berjuang melawan penyebaran COVID-19 agar Indonesia terbebas dari penyakit yang mematikan itu," katanya.
Seorang warga Cimarga, Kabupaten Lebak, Cicih (50), mengaku senang menerima bantuan dari Fatayat NU, sedangkan bantuan untuk mencukupi kebutuhan pangan selama dua pekan ke depan.
"Kami yakin bantuan sembako itu dapat mengurangi beban ekonomi keluarga," katanya.