REPUBLIKA.CO.ID, IDLIB -- Bagi setiap manusia, air merupakan kebutuhan pokok yang paling mendasar selain makanan. Karena tanpa air, manusia akan sangat kesulitan untuk bertahan hidup. Begitupun yang terjadi kepada pengungsi di Suriah.
Hingga kini, kondisi Suriah pascakonflik yang berkepanjangan belum juga pulih. Tidak hanya menghadapi krisis ekonomi yang sulit, Suriah juga masih mengalami krisis air bersih.
Padahal saat bulan Ramadhan seperti sekarang, kebutuhan air bersih bisa meningkat. Sulitnya keberadaan air bersih terkadang membuat warga Suriah harus menahan haus di kamp pengungsian ditambah tanpa tahu akan berbuka puasa dengan apa. Belum lagi kebutuhan air untuk aktivitas lainnya.
"Konflik Suriah yang berkepanjangan, membuat Rumah Zakat Action tergerak menyalurkan bantuan berupa air bersih sebanyak 50 ribu liter untuk pengungsi di wilayah Idlib ditahap pertama ini. Semoga bantuan yang telah diberikan, mampu mengatasi permasalahan krisis air bersih saat Ramadhan kali ini," ujar Murni Alit Baginda selaku Chief Program officer Rumah Zakat, beberapa waktu lalu.