REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak umat muslim merayakan Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Hal itu karena, lebaran tahun ini berada dalam kondisi pandemi Covid-19.
Meski begitu, jangan sampai menyurutkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Sebab, kata Ma'ruf, sesuai janji-Nya, Allah akan memberi keberkahan kepada hamba yang senantiasa beriman dan bertakwa.
"Kalau penduduk negeri itu beriman dan bertakwa pasti Allah akan turunkan keberkatan dari langit dan dari bumi, artinya kesuburan, kemakmuran, baik yang datang dari langit maupun dari bumi. Keamanan, keselamatan dan dihilangkannya berbagai kesulitan," kata Ma'ruf dalam pesan video di acara Takbir Virtual Nasional dan Pesan Idul Fitri dari Istiqlal, Sabtu (23/5).
Karena itu, ia mengajak untuk tetap bersabar dan disipin dalam menghadapi pandemi Covid-19. Ia optimistis, jika protokol kesehatan selalu dijalankan disertai upaya dan doa, maka pandemi Covid-19 bisa segera berlalu.
Kiai Ma'ruf juga menyampaikan rasa syukur, umat Islam telah mengakhiri ibadah puasa Ramadhan meski dalam situasi pandemi Covid-19. "Dan malam ini kita berada dalam malam Idul Fitri atau yang biasa disebut dengan malam takbir. karena malam ini terdengar gema takbir yang membahana angkasa," katanya.
"Mudah-mudahan kita bisa bersabar pada saat ini, kita juga akan bangkit dan akan kembali meraih kemenangan, kesuksesan, dalam waktu yang tidak lama lagi," kata Ketua Majelis Ulama indonesia MUI nonaktif tersebut.
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengimbau umat Islam di Indonesia merayakan Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah dengan lebih banyak di rumah di tengah situasi pandemi Covid-19. Begitu halnya dengan pelaksanaan Shalat Idul Fitri, yang biasanya dilakukan di masjid maupun tanah lapang, sebaiknya diurungkan saat ini.
"Pemerintah meminta supaya masyarakat dalam merayakan Idul Fitri dilakukan di rumah, tidak di masjid ataupun di lapangan terbuka, karena situasi, keadaan negara kita masih menghadapi bahaya Covid-19," ujar Ma'ruf dalam video pesan Idul Fitri melalui akun Youtube resmi Sekretariat Wakil Presiden, Kamis (21/5) malam.
Ma'ruf meminta masyarakat sementara, menghindari kerumunan massa untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. Hal ini juga sesuai ajaran agama Islam agar umatnya membangun kemaslahatan (kebaikan) dan menghilangkan kemudaratan (kerugian).
Karena itu, pelaksanaan ibadah juga disesuaikan dengan kondisi Hari Raya Idul Fitri tahun ini yang masih dalam suasana darurat pandemi Covid-19.
Ia menegaskan, apabila masih terdapat pelaksanaan ibadah Salat Id di ruang terbuka, maka hal tersebut bertentangan dengan prinsip ajaran agama Islam serta melanggar imbauan ulil amri (pemimpin) yang bertujuan untuk kemaslahatan umat.
"Tahun ini kita masih dalam suasana, tahun kebahayaan. Andaikata kita memaksakan untuk mengadakan di masjid atau di lapangan, kemudian terjadi penularan-penularan, itu berarti tidak sesuai dengan prinsip ajaran agama yang seharusnya memperkecil bahaya, tapi justru memperbesar bahaya itu," kata Ma'ruf.