REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perayaan Hari Raya Idul Fitri selalu menarik untuk semua warga Jakarta, terutama umat Islam. Jakarta sebagai Ibu Kota negara memiliki banyak sekali cerita menarik pada hari Lebaran. Mulai dari kota yang kosong karena ditinggal para pendatang yang mudik ke kampung halaman, hingga tradisi unik warga Betawi di Jakarta. Namun tahukah Anda di mana tempat pertama kali warga Jakarta melaksanakan Sholat Id secara berjamaah?
Guna mencari tahu hal tersebut, Republika mencoba menghubungi sejarawan Universitas Indonesia (UI) Achmad Sunjayadi via telepon. Ia merawikan, pada masa kolonial atau tepatnya tahun 1929 untuk kali pertama Sholat Id berjamaah digelar di ruang terbuka atau lapangan, yakni di Koningsplein (Lapangan Gambir yang kini menjadi Lapangan Monas).
“Banyak warga Batavia berduyun-duyun ke sana. Namun, pelaksanaan Sholat id itu diawasi secara ketat oleh pemerintah kolonial. Mulai dari sholat hingga khutbah. Siapa yang menyampaikan khutbah dan apa isinya,” kata Achmad Sunjayadi saat berbincang dengan Republika, Selasa (19/5).
Achmad menjelaskan selain di Koningsplein, shalat juga diadakan di Waterlooplein (Lapangan Banteng). Menurut surat kabar Batavia Het NIeuws van den dag voor Nederlandsch Indie, panitia pelaksana Sholat Id di Waterlooplein adalah 14 organisasi massa dibantu oleh para relawan.
"Pemerintah turut menyediakan transportasi berupa trem ekstra dengan trayek dari Meester Cornelis (sekarang Jatinegara) ke Benedenstad (Kota Tua Jakarta). Transportasi disiapkan untuk memudahkan masyarakat Batavia yang ingin melaksanakan Sholat Id," kata dia.