Ahad 24 May 2020 23:23 WIB

Pebulu Tangkis Diyakini Segera Adaptasi dengan New Normal

Setiap profesi, tak terkecuali pebulu tangkis, terkena imbas pandemi Covid-19.

Pelatih ganda campuran Pelatnas PBSI Cipayung, Richard Mainaky
Foto: PBSI
Pelatih ganda campuran Pelatnas PBSI Cipayung, Richard Mainaky

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih bulu tangkis ganda campuran Indonesia Richard Mainaky meyakini para atletnya bisa cepat beradaptasi apabila diharuskan menjalani pelatnas pada masa new normal atau normal baru. Setiap profesi, tak terkecuali pebulu tangkis, terkena imbas pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir, sehingga harus melakukan penyesuaian.

"Step by step atlet pasti akan terbiasa dengan keadaan ini dan pasti mereka nanti tetap bisa fokus latihan dan bertanding," ujar Richard saat dihubungi dari Jakarta, Sabtu (23/5).

Baca Juga

Pemerintah sebelumnya mewacanakan untuk mempersiapkan kebijakan baru agar masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti biasanya dengan menyesuaikan perilaku di tengah pandemi yang masih mengancam. Namun kehidupan new normal tersebut tetap dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan yang ditetapkan.

Dengan adanya wacana new normal itu diharapkan dapat membuat industri olahraga di Indonesia bisa kembali bergulir, meski sulit.

Richard pun tak mengelak bahwa masa new normal bakal terasa berat bagi para atlet. Belum lagi, program pelatnas yang saat ini masih berlangsung juga sudah terganggu akibat pandemi.

"Masalah efektif atau tidaknya itu ya semua tetap balik lagi dari cara kita menghadapinya seperti apa," kata dia.

Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah semua atlet dan pelatih harus tetap disiplin agar bisa menyiasati pandemi seperti yang diharapkan pemerintah.

"Yang jelas sekarang ini semua atlet dan pelatih sudah harus lebih disiplin, jaga kesehatan dan kebersihan. Jangan lupa harus hidup lebih disiplin, bersih, taat beribadah, dan selalu berdoa," kata Richard.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement