Ahad 24 May 2020 09:36 WIB

Deretan 'Pemain Kaca' yang Tenar di Lapangan Hijau

Merekalah yang bertalenta namun rawan cedera.

Rep: Frederikus bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Alexandre Pato (kiri) melepaskan tembakan salto saat masih memperkuat Milan.
Foto: AP/Antonio Calanni
Alexandre Pato (kiri) melepaskan tembakan salto saat masih memperkuat Milan.

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON -- Cedera menjadi momok bagi para olahragawan, termasuk pesepak bola. Tak jarang karier atlet tersebut mengalami penurunan setelah berkal-kali masuk ruang perawatan. Ada yang bisa melalui tantangan tersebut. Sebagian lagi sulit kembali ke level terbaiknya, kendati sudah sembuh. Mereka inilah para pemilik julukan pemain kaca.

Berikut beberapa nama yang kerap dihantui permasalahan tersebut:

 

1. Alexander Pato

Pada Januari 2008, Pato resmi ke AC Milan. Saat itu ia berusia 20 tahun, alias berstatus wondekid asal Brasil.

Perlahan tapi pasti, Pato mulai menjadi andalan Rossoneri. Puncaknya pada musim kedua. Sepanjang tahun kompetisi 2008/2009, ia mencetak 18 gol dari 42 laga di berbagai ajang. 

Seiring berjalannya waktu, Pato akrab dengan cedera. Hamstringhya berulang kali bermasalah. Pernah dalam setahun ia tiga kali menderita masalah tersebut. Ia juga mengalami gangguan di paha. 

Hingga akhirnya, pada Januari 2013, Pato dikirim ke Corinthians. Sejak saat itu, levelnya terus mengalami penurunan.

Kini ia berkostum Sao Paulo, salah satu klub di negara asalnya. Sudah tujuh tahun, si bebek belum kembali ke timnas Selecao. 

 

2. Marco Reus

Ini salah satu pemain terbaik Jerman dalam dua dekade terakhir. Reus memiliki tekhnik mumpuni. Cepat dan lincah, serta mampu mencetak gol. Jagoan Borussia Dortmund itu juga memiliki jiwa kepemimpinan.

Sayang, Reus sering tersandung persoalan fatal. Sang gelandang serang, kerap mengalami cedera. Paling menyakitkan terjadi pada 2014 lalu.

Ia berjuang bersama Jerman di sesi kualifikasi Piala Dunia. Tapi menjelang keberangkatan ke Brasil, ia mengalami cedera pergelangan kaki. Walhasil Reus gagal mengangkat trofi di Negeri Samba. 

Selama membela Dortmund, beberapa kali ia masuk ruang perawatan. Teranyar pada Februari lalu, otot yang bersangkutan bermasalah. 

Padahal saat itu, Die Borussen sedang menghadapi jadwal padat di berbagai kompetisi musim 2019/2020. 

photo
Gelandang Timnas Jerman, Marco Reus, tergeletak di lapangan akibat mengalami cedera saat menghadapi Armenia di laga internasional pada 6 Juni 2014. - (EPA/Andreas Gebert)

 

3. Arjen Robben

Legenda hidup Bayern Muenchen dan tim nasional Belanda ini salah satu pemain berkelas dalam dua dekade terakhir. Tahun lalu ia baru saja memutuskan pensiun. Roben malang melintang di sejumlah klub elite. 

Ia pernah berkostum PSV Eindhoven, Chelsea, Real Madrid, hingga Muenchen. Ia mencapai masa keemasan ketika berada die Roten. Selama berkostum FC Hollywood, Robben sudah meraih semua gelar. Namun karirnya tidak selalu berjalan mulus. Ia kerap dihantui masalah cedera.

Selama berganti-ganti klub, ia keluar masuk ruang operasi. Teranyar sepanjang musim 2018/2019, betisnya sering terganggu. Pada akhirnya ia memutuskan gantung sepatu.

photo
Arjen Robben saat cedera - (RNW)

 

 

4. Ousmane Dembele

Baru seumur jagung di Barcelona, Dembele sudah berulang kali cedera. Hingga kini, ia telah sembilan kali masuk ruang perawatan. Fakta mencengangkan untuk anak muda berusia 22 tahun tersebut. 

Teranyar, pada Februari lalu, ia mengalami cedera hamstring. Padahal ia baru saja pulih dari masalah tersebut. Ia juga mengalami gangguan di bahu, pergelangan kaki, hingga otot. Dembele berkostum Barca sejak 2017 lalu. Ia baru membela Raksasa Katalan dalam 74 laga di berbagai ajang, dan mencetak 19 gol. 

 

photo
Ousmane Dembele kembali alamai cedera. - (EPA-EFE/ENRIC FONTCUBERTA)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement