Ahad 24 May 2020 09:08 WIB

Moeldoko: Pakai Teknologi untuk 'Bertemu' Kerabat di Kampung

Moeldoko menunda mudik merupakan langkah bijak di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Andi Nur Aminah
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberikan keterangan kepada wartawan terkait peluncuran situs resmi Kartu Prakerja di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (20/3/2020).
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberikan keterangan kepada wartawan terkait peluncuran situs resmi Kartu Prakerja di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (20/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Presiden Moeldoko kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak pulang kampung. Menurutnya, menunda mudik merupakan langkah bijak di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

Moeldoko menyampaikan, silaturahim dengan keluarga di kampung halaman tetap bisa dilakukan meski fisik tidak bertemu langsung. Caranya, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi berupa video call atau dengan fasilitas lainnya.

Baca Juga

"Pada hari raya ini walau kita tak bisa bertemu langsung dengan keluarga di kampung. Tapi berbagai sarana komunikasi bisa kita gunakan. Jangan pulang kampung karena kita masih dalam suasana wabah covid-19," kata Moeldoko dikutip dari unggahan video di media sosialnya, Ahad (24/5).

Moeldoko juga meminta agar masyarakat yang melakukan silaturahim di lingkup kecil, seperti keluarga inti, untuk tetap menjalankan protokol kesehatan. Seperti yang disampaikan Presiden Jokowi sebelumnya, bahwa masyarakat harus bersiap memasuki norma baru atau new normal.

Norma baru ini menuntut masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dalam semua aktivitas. Masyarakat diminta tetap rajin mencuci tangan dengan sabun, mengenakan masker saat keluar rumah, dan menjaga jarak saat berkomunikasi dengan orang lain. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement