REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengumumkan, hingga Ahad (24/5), sudah 129.415 sampel telah diperiksa dengan menggunakan metode tes "Polymerase Chain Reaction" (PCR) untuk mengetahui jejak Virus Corona (COVID-19).
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, mengatakan jumlah tersebut adalah angka kumulatif sampai dengan 23 Mei 2020 di seluruh lima wilayah DKI Jakarta.
"Untuk tes PCR pada 23 Mei 2020 dilakukan pada 1.393 orang. Sebanyak 1.204 tes dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru yang awalnya terdeteksi pada hasil reaktif pengujian tes cepat dengan hasil 118 positif dan 1.086 negatif," katanya.
Sementara untuk tes cepat, Ani menerangkan masih terus berlangsung di enam wilayah Kota/Kabupaten Administrasi DKI Jakarta dan Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP).
"Total sebanyak 115.042 orang telah menjalani tes cepatdengan persentase positif COVID-19 sebesar empat persen, dengan rincian 4.421 orang dinyatakan reaktif COVID-19 dan 110.621 orang dinyatakan non-reaktif," tuturnya.
Pemprov DKI Jakarta terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas pemeriksaan metode "Rapid TestandPolymerase Chain Reaction" (RT-PCR), di antaranya adalah membangun Laboratorium Satelit COVID-19, hasilnya telah ada lebih dari 123 ribu sampel telah dites PCR.
Laboratorium Satelit itu, berlokasi di sebagian lahan RSUD Pasar Minggu sejak 9 April 2020. "Kami membangun jejaring dengan 36 laboratorium pemeriksa COVID-19 untuk meningkatkan kapasitas pemeriksaan," kata Ani menambahkan.
Ani menjelaskan Labkesda DKI Jakarta sebagai salah satu UPT Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta ditetapkan menjadi salah satu laboratorium pemeriksaan sampel COVID-19 berbasis PCR berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan tanggal 16 Maret 2020, Nomor HK.01.07/MENKES/182/2020 tentang Jejaring Laboratorium Pemeriksaan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).