REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Cina Wang Yi mengatakan, Cina terbuka untuk kerja sama internasional untuk mengidentifikasi sumber virus Covid-19. Namun, mensyaratkan setiap penyelidikan harus terbebas dari campur tangan politik.
Dia juga mengecam apa yang disebutnya upaya politisi Amerika Serikat (AS) untuk mengarang rumor soal asal-usul patogen. AS lah yang mengstigmasi Cina.
Dia juga mengatakan, bahwa kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus telah melakukan pekerjaan dengan baik. Menurutnya negara-neagra dengan kesopanan yang baik pula akan mendukung penuh WHO.
Dalam beberapa pekan terkahir, Amerika Serikat (AS) dan Australia telah menyerukan penyelidikan tentang asal-usul pandemi ini. Baik Presiden AS Donald Trump dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menuduh Cina kurang transparan dalam masalah ini, dan berulang kali mendorong teori bahwa virus bocor dari laboratorium dengan keamanan maksimum Cina.
Sebagian besar ilmuwan percaya virus itu melonjak dari hewan ke manusia, kemungkinan dari pasar yang menjual hewan liar di pusat kota Wuhan di Cina. "Cina terbuka untuk bekerja dengan komunitas ilmiah internasional untuk mencari sumber virus," kata Wang pada konferensi pers di sela-sela sesi parlemen tahunan Cina dikutip Strait Times, Ahad.
"Pada saat yang sama, kami percaya bahwa ini harus profesional, adil, dan konstruktif. Keadilan berarti proses bebas dari campur tangan politik, menghormati kedaulatan semua negara, dan menentang anggapan bersalah," ujarnya menambahkan.
WHO juga telah meminta Beijing untuk menerima kujnjungan internasional untuk menyelidiki sumbernya. Cina mengusulkan bahwa "respons global" terhadap Covid-19 seharusnya hanya dinilai ketika pandemi berakhir. Pada Selasa lalu, anggota WHO mengadopsi resolusi di majelis virtual pertama badan PBB untuk meninjau penanganan pandemi internasional.