REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- National Olympic Committe (NOC) Indonesia atau Komite Olimpiade Indonesia (KOI) bakal mencari masukan dari induk organisasi olahraga terkait dengan New Normal, terutama dalam hal sistem pembinaan dan pelatihan atlet di tengah pandemi Covid-19.
"Soal New Normal akan kami bahas pada Rapat Anggota Luar Biasa KOI pada 4 Juni nanti. Kami akan mencari masukan karena perlakukan masing-masing induk organisasi berbeda," kata Ketua Umum NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari dalam perbincangannya di Jakarta, Ahad (24/5).
New Normal merupakan pola hidup baru terhadap perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal, namun tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 yang hingga saat ini masih terjadi.
Menurut dia, pembahasan New Normal itu memang harus segera dilakukan agar secepatnya didapat protokol yang jelas soal pembinaan dan pelatihan atlet. Apalagi terkait protokol juga harus melibatkan banyak pihak termasuk pemerintah dalam hal ini Kemenpora hingga Gugus Tugas Covid-19.
"Terkait New Normal harus realistis karena kita belum tahu arah Covid-19. Tapi latihan juga tidak boleh berhenti. Proses regenerasi atlet juga harus berjalan," katanya menambahkan.
PON 2020
Akibat pandemi Covid-19, pemusatan latihan nasional yang selama ini berlangsung banyak yang dihentikan. Apalagi beberapa cabang olahraga sasaran utamanya adalah Olimpiade Tokyo. Hanya saja kejuaraan empat tahunan itu harus diundur tahun depan.
Begitu juga dengan persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 Papua. Selain kejuaraannya diundur tahun depan, hampir semua aktivitas atlet juga dihentikan meski beberapa cabang masih menjalani pelatihan.
Cabang olahraga yang hingga saat ini menjalani latihan tertutup diantaranya menembak, angkat besi dan bulu tangkis. Hanya saja perlakuan masing-masing cabang tetap berbeda.
"Saya sadari tiap cabang olahraga itu beda-beda karakter. Setelah dirumuskan protokolnya seperti apa baru akan kami sosialisasi. Makanya, nanti kami akan berkoordinasi dengan cabang olahraga yang ada di bawah KOI pada rapat anggota tahunan awal Juni nanti," kata Okto menegaskan.