Senin 25 May 2020 00:33 WIB

Lyon Minta Presiden Prancis Kaji Kebijakan Sepak bola

dua liga sepak bola Prancis harus batal akibat pandemi virus corona.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Muhammad Akbar
Kylian Mbappe berjabat tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (kedua dari kanan) sebelum menerima penghargaan sebagai pemain muda terbaik pada Piala Dunia 2018 dari Presiden Prancis Emmanuel Macron (kanan).
Foto: EPA-EFE/FACUNDO ARRIZABALAGA
Kylian Mbappe berjabat tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (kedua dari kanan) sebelum menerima penghargaan sebagai pemain muda terbaik pada Piala Dunia 2018 dari Presiden Prancis Emmanuel Macron (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, LYON -- Olympique Lyon (OL) meminta Presiden Prancis, Emmanuel Macron untuk mengkaji ulang kebijakan boikot ajang olahraga hingga September mendatang, setelah pemerintah Spanyol sudah memberi lampu hijau untuk kompetisi sepakbola setempat pada Juni.

Sedangkan di Prancis, pemerintahnya sudah menuntaskan seluruh kompetisi olahraga pada April, sehingga dua liga sepak bola setempat harus batal akibat pandemi virus corona.

Lyon, merupakan salah satu klub yang memiliki sikap itu bersama Amiens dan Toulouse. Permintaan mereka didasari keputusan Presiden Spanyol, Pedro Sanchez yang mengizinkan kompetisi berjalan kembali.

Sanchez menyampaikan, Liga Spanyol akan dibolehkan bergulir pada 8 Juni. La Liga akan menjadi kompetisi kedua yang dipastikan berjalan setelah Bundesliga Jerman.