Senin 25 May 2020 05:07 WIB

Grup Musik Hiro, Berdakwah Lewat Musik

Hiro memasukkan pesan dakwah di balik penggalan lirik lagunya.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Qommarria Rostanti
Grup musik Hiro.
Foto: @hiromusic_/Instagram
Grup musik Hiro.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Grup Musik Hiro mengajak milenial memperdalam ilmu agama dan berdakwah lewat cara menyenangkan. Kelompok yang terdiri dari Bakhes (vokal), User (kibor), dan Reggie (gitar dan backing vocal) melakukan dakwah melalui musik.

Nama Hiro berasal dari Gua Hiro, tempat di Nabi Muhammad SAW mendapat wahyu pertama. Kala itu, Nabi Muhammad SAW belajar dengan malaikat Jibril, lalu menyampaikan wahyu tersebut kepada umat Islam.

"Grup musik Hiro juga belajar ilmu-ilmu agama lalu menyampaikannya ke masyarakat lewat musik," ujar Bhakes dalam acara virtual Hijrah Fest from Home, beberapa waktu lalu.

Hiro mengusung genre electronic dance music (EDM). Sebenarnya tidak spesifik, tapi disesuaikan dengan selera pasar karena sasarannya kaum milenial. Hiro memasukkan pesan dakwah di balik penggalan lirik lagunya. Cara dakwah berbeda membuat Hiro harus beradaptasi.

Bhakes mengatakan para personel sempat insecure. Biasanya saat band pada umumnya tampil, para penonton antusias dengan ikut bernyanyi atau berjingkrak. "Nah karena kami nyanyi di depan orang yang sudah berhijrah beda gitu, harus adaptasi juga," ujarnya.

Lama-kelamaan Bhakes dan kedua anggota lain mampu beradaptasi dan menyadari  penonton tetap menikmati musiknya walaupun tidak terlalu diekspresikan. Hiro yakin, penonton mendalami pesan yang terdapat pada lirik.

Menurut Bakhes, untuk melakukan dakwah tidak mengharapkan apresiasi manusia, melainkan cukup mengharapkan ridha Allah SWT. Apa yang disampaikan, kembalikan semuanya kepada Allah SWT.

"Yang penting kami menyampaikannya dengan benar, syukur-syukur ada yang dapat hidayah kan bisa jadi syafaat buat kami,” ujarnya.

Dia menyebut, tidak harus menjadi ustaz lebih dulu baru bisa berdakwah. Menurut Bakhes, dakwah itu bisa dilakukan sesuai dengan profesi apa saja dan tidak bersifat memaksa. Dakwah juga mengajak hati umat Islam agar kembali kepada Allah SWT.

Reggie menyebut, sasaran dakwah Hiro juga menyasar orang-orang yang jarang ke masjid tapi menyukai musik. Hal ini bisa tersampaikan pesan yang ada di liriknya.

Sejauh ini Hiro baru merilis satu single. Reggie mengatakan sangat berhati-hati menulis lagu religi karena harus diulik lebih dalam dan dipahami apakah ayat Alquran yang disematkan di dalamnya berkaitan atau tidak. Sebab, kata Reggie, jika ada yang salah, Hiro menanggung tanggung jawab di akhirat.

Penampilan ketiga anggota band Hiro terbilang gaul. Reggie mengatakan grup nasyid terdahulu identik dengan baju gamis dan koko. Namun, karena sobat hijrah sekarang kebanyakan milenial, tampilan juga menjadi hal yang perlu diperhatikan.

Udet mengatakan, dirinya hijrah dan masuk Hiro karena didorong oleh misteri usia yang tidak ada seorang pun yang tahu. Umur bertambah setiap tahun. Itu yang membuat Udet bergerak untuk melakukan sesuatu walaupun ilmunya baru sedikit.

"Pengen aja gitu berbuat sesuatu walaupun ilmunya cetek. Lakuin aja apa yang saya bisa, kayak saya ngerap ya ngerap dan buka clothing dakwah," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement