Ahad 24 May 2020 23:37 WIB

ACT Ajak Rayakan Malam Idul Fitri dengan Muhasabah Akbar

Muhasabah Akbar ACT digelar bersamaan dengan doa bersama di malam Idul Fitri

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Untuk menyemarakkan malam kemenangan, ACT menggelar Muhasabah Akbar pada Sabtu (23/5). Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin mengatakan bahwa di saat bangsa dan dunia dirundung duka karena pandemi ini
Foto: ACT
Untuk menyemarakkan malam kemenangan, ACT menggelar Muhasabah Akbar pada Sabtu (23/5). Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin mengatakan bahwa di saat bangsa dan dunia dirundung duka karena pandemi ini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Larangan mudik yang ditetapkan pemerintah demi menekan lajunya penderita Covid-19 tidak mengurangi gegap gempita masyarakat dalam menyambut Idulfitri. Untuk menyemarakkan malam kemenangan, ACT menggelar Muhasabah Akbar pada Sabtu (23/5). Dengan tetap memperhatikan kaidah pembatasan jarak sosial.

Sebagai momentum sekaligus wujud syukur atas nikmat dan ampunan Allah Ta’ala dengan mengevaluasi diri bersama-sama, ACT mengajak semua elemen masyarakat memanfaatkan momentum akhir menyambut hari kemenangan melalui Muhasabah Akbar dan doa bersama untuk keselamatan umat Islam dan seluruh bangsa Indonesia. Acara yang dilakukan secara daring ini menghadirkan sejumlah dai, artis, qari internasional, dan relawan yang berbagi pengalaman mereka berkecimpung di dunia kemanusiaan. 

Sama halnya dengan Ramadhan, muslim menyambut Idulfitri tahun ini dalam kondisi pandemi. Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin mengatakan bahwa di saat bangsa dan dunia dirundung duka karena pandemi ini, tentu masyarakat harus menyikapi pandemi dengan baik dan terus berprasangka baik kepada Sang Pencipta. 

“Semakin besar musibah yang diberikan, maka semakin besar pula rahmat yang diberikan Allah. Ramadan memberikan kekuatan batiniah, meskipun musibah pandemi menyerang fisik kita. Marilah kita bermuhasabah dengan sebaik-baiknya muhasabah kita. Aktivitas tolong-menolong, bahu membahu sangat menakjubkan, patut disyukuri. Optimisme dan semangat dan lahan-lahan kebaikan telah Allah bentangkan terlebih di tengah pandemi ini. Ketakwaan menjadi modal kita untuk terus menghadapi pandemi ini,” ungkap Ahyudin.