Senin 25 May 2020 09:31 WIB

Pasar Antri Cimahi Ditutup Pasca Pedagang Positif Covid-19

Pasar Antri Cimahi tutup selama 14 hari.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas medis melakukan tes diagnostik cepat (rapid test). ilustrasi
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Petugas medis melakukan tes diagnostik cepat (rapid test). ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dua orang pedagang di Pasar Antri, Kota Cimahi positif terpapar covid-19 usai dilakukan tes swab yang dilakukan Jumat (15/5) lalu. Akibat kondisi tersebut, Pasar Antri ditutup selama 14 hari ke depan dan dilakukan penyemprotan disinfektan secara berkala oleh petugas.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Chanifah Listyarini mengatakan pada Jumat (15/5) pihaknya telah melakukan tes swab kepada 58 pedagang Pasar Antri dengan hasil pada Sabtu (23/5) seorang pedagang positif covid-19. Katanya, pihaknya juga menerima informasi dari Kabupaten Bandung Barat jika seorang pedagang Pasar Antri yang berdomisili di Bandung Barat positif covid-19.

Baca Juga

"Keluarnya (hasilnya) tidak bareng-bareng, satu positif Sabtu sore. Sabtu pagi dapat berita dari KBB yang tes swab melalui aplikasi Pikobar Jabar, ada warga positif dan ternyata pedagang Pasar Antri," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (25/5).

Menurutnya, pengetesan swab covid-19 dilakukan secara masif di kabupaten dan kota se Jawa Barat agar lebih akurat hasilnya. Pasca hasil tersebut, katanya Wali Kota Cimahi, Ajay M Priatna mengintruksikan agar Pasar Antri ditutup 14 hari kedepan dan dilakukan penyemprotan disinfektan.

"Besok kami rapat dengan pedagang dan pengelola melakukan pengetesan cuma mungkin dipilih mana yang swab tes dan rapid tes. Pengelola kooperatif," ungkapnya.

Rini mengatakan seorang pedagang Pasar Antri asal Cimahi yang positif sudah dirawat di Rumah Sakit Cibabat pada Sabtu (23/5) sore. Sedangkan pasien dari Bandung Barat katanya merupakan kewenangan Dinas Kesehatan Bandung Barat.

Ia menambahkan, hingga Senin (25/5) sebanyak 78 orang di Cimahi positif covid-19 terdiri dari 3 orang meninggal dunia dan 21 orang sembuh. Menurutnya, jumlah pasien yang sembuh mengalami peningkatan. Selain itu, tiga orang yang meninggal diketahui positif sesudah meninggal. "Harapannya yang sembuh terus meningkat," katanya. 

Rini mengimbau masyarakat tetap membatasi pergerakan keluar rumah ditengah vaksin yang belum ditemukan. Selain itu, jika terpaksa keluar rumah memakai masker, sering mencuci tangan pakai sabun.

"Hindari kontak fisik dan kerumunan, ke pasar silahkan tapi diatur seperti Pasar Atas Cimahi (Jaga Jarak)," katanya. Menurutnya, upaya yang dilakukan untuk menghindari corona adalah meningkatkan daya tahan tubuh dengan makanan bergizi dan istirahat cukup.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement