Senin 25 May 2020 12:34 WIB

Kasus Infeksi Korsel dan China Bertahan di Angka Belasan

Korsel akan kembali membuka sekolah dengan dua juta siswa memulai pelajaran.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Seorang staff kesehatan mengenakan alat pelindung menyemprot disinfektan sebelum pembukaan sekolah di kafetaria sebuah sekolah menengah di Seoul, Korea Selatan, Senin (11/5). Korea Selatan secara bertahap akan membuka kembali pada Rabu (13/5)
Foto: AP / Lee Jin-man
Seorang staff kesehatan mengenakan alat pelindung menyemprot disinfektan sebelum pembukaan sekolah di kafetaria sebuah sekolah menengah di Seoul, Korea Selatan, Senin (11/5). Korea Selatan secara bertahap akan membuka kembali pada Rabu (13/5)

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan melaporkan 16 kasus baru infeksi virus corona. Sebanyak 13 kasus berasal dari wilayah metropolitan Seoul di mana sekitar 200 kasus infeksi terhubung dengan klub malam dan tempat hiburan lainnya di kota itu.

Sementara, China melaporkan 11 kasus baru infeksi virus corona. Semuanya berasal dari luar negeri.

Baca Juga

Pada pekan ini, Korsel akan memulai kembali pembelajaran tatap muka. Sekitar 2 juta siswa akan kembali belajar di sekolah.

Pusat Pencegahan dan Pengendalaian Penyakit Korsel (KCDC) mencatat dengan 16 kasus baru maka jumlah kasus infeksi di Negeri Ginseng menjadi 11.2056 kasus dan 267 kematian. Penularan yang terjadi di Seoul tepat ketika pemerintah Korsel perlahan-lahan membuka kembali sekolah.

Pada pekan lalu, sekolah menengah atas sudah dibuka kembali. Pada pekan ini, sekolah menengah pertama, sekolah dasar dan taman kanak-kanak akan dibuka kembali. Pada awal Juni mendatang akan semakin banyak sekolah yang dibuka.  

"Sangat penting untuk semua anggota masyarakat negara kami bekerja sama sehingga penularan lokal tidak sampai ke sekolah dan siswa yang terinfeksi tidak menyebarkannya ke masyarakat setempat," kata Menteri Kesehatan Korsel Park Neung-hoo, Senin (25/5).

Sementara itu, Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan 10 dari 11 kasus baru virus corona berasal dari penerbangan yang tiba di wilayah Inner Mongolia, sebelah utara Beijing. Negeri Tirai Bambu tidak mengumumkan kasus kematian.

Hingga saat ini masih 83 pasien yang sedang dalam perawatan. Sementara, 402 orang dalam pengawasan, mereka orang yang diduga terinfeksi tapi tidak mengalami gejala apa pun.

Sejauh ini China melaporkan 82.985 kasus infeksi dan 4.634 kasus kematian. China sempat menggelar acara tahunan parlemen yang menandakan negeri itu sudah siap untuk kembali ke situasi normal sebelum pandemi. 

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement