Senin 25 May 2020 12:34 WIB

Makam Khusus Covid-19 Tetap Ramai Diziarahi

Protokol kesehatan Covid-19 diberlakukan secara ketat di kawasan TPU.

Peziarah berdoa di pemakaman khusus kasus Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (16/5).
Foto: Zabur Karuru/ANTARA FOTO
Peziarah berdoa di pemakaman khusus kasus Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (16/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Taman Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, ramai oleh peziarah pada Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah, Ahad (24/5). Sejak pagi, keberadaan peziarah pada hari Lebaran pertama tampak merata di blok pemakaman umum maupun blok makam khusus pasien Covid-19.

Terdapat pembatas garis polisi yang membedakan blok makam umum dan makam pasien Covid-19. TPU Tegal Alur diketahui merupakan salah satu makam yang khusus diperuntukkan jenazah pasien positif Covid-19.

Protokol kesehatan Covid-19 diberlakukan secara ketat di kawasan TPU Tegal Alur. Peziarah wajib menggunakan masker dan mencuci tangan dengan sabun serta air mengalir. Selain itu, sebelum peziarah masuk dan keluar TPU Tegal Alur, terutama di blok makam pasien Covid-19, petugas melakukan disinfeksi kepada mereka.

Terik siang menyengat tak menghalangi niat peziarah berdoa di pusara keluarga yang telah wafat, seperti salah seorang pengunjung makam, Teguh (30). Bersama beberapa anggota keluarganya, Teguh berziarah ke makam ayahnya yang dimakamkan dengan protokol Covid-19 di TPU Tegal Alur.

"Yang penting kita tetap ikuti aturan pemerintah, pakai masker dan cuci tangan sehabis berziarah," ujar dia.

Ziarah pun telah menjadi tradisi bagi keluarga Yandri (50). Meski ia mengaku sedikit takut, rasa tersebut kalah dengan niatnya mendoakan orang tuanya yang telah wafat.

"Rasa takut pasti ada, tapi namanya ini Lebaran, kita juga mau berziarah ke makam orang tua, minimal setahun sekali. Yang penting kita pakai masker, cuci tangan, dan tidak ajak anak kecil," kata Yandri.

Pemakaman jenazah dengan prosedur tetap (protap) Covid-19 juga tetap dilakukan di Tegal Alur selama Lebaran ini. Pantauan Antara di lokasi mendapati di blok makam jenazah pasien Covid-19 tampak beberapa mobil ambulans jenazah dari Dinas Pemakaman DKI Jakarta mengantarkan peti jenazah baru yang akan dimakamkan.

Petugas makam berpakaian alat pelindung diri (APD) lengkap mengambil peti jenazah dari ambulans, kemudian melakukan proses penguburan kurang lebih 15 menit. Setelah proses pemakaman selesai, keluarga diperbolehkan mendekati lokasi liang lahat baru tersebut.

photo
Petugas mengangkat peti jenazah pasien suspect Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Kalideres, Jakarta, Kamis (26/3). - (Putra M. Akbar/Republika)

Salah seorang petugas makam TPU Tegal Alur, Endang, mengatakan, pihaknya tetap melayani proses pemakaman jenazah umum maupun protap Covid-19 pada waktu Lebaran. Hingga pukul 12.00 WIB, pihaknya memakamkan dua jenazah dengan protap Covid-19. Beberapa saat kemudian, mobil jenazah muncul membawa peti jenazah baru.

Biasanya, TPU Tegal Alur rata-rata memakamkan 15 jenazah dengan protap Covid-19 setiap harinya. Namun, Endang menyebut, jumlah pemakaman jenazah dengan protap Covid-19 telah sedikit menurun pada Mei.

"Sekarang memang sudah menurun, tapi kita tetap siaga dan tidak ada libur. Semoga saja ini cepat berakhir," ujar Endang.

Sejauh ini para peneliti menyimpulkan bahwa jenazah orang yang positif terinfeksi Covid-19 tidak akan menularkan virus dan aman dikuburkan. Pasalnya, Covid-19 hanya bisa hidup di sel yang hidup. Terlebih, jenazah-jenazah pasien Covid-19 telah melalui prosedur pemulasaran khusus.

Wakil Dekan Bidang Akademik FK Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin sekaligus anggota Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Ikatan Dokter Indonesa (IDI) Kalimantan Selatan, Iwan Aflanie, mengatakan, virus corona tidak akan bertahan lama pada jenazah pasien Covid-19.

"Sering kali muncul pertanyaan, bagaimana kalau sudah dimakamkan bangkit lagi? Tidak bisa. Virus hidup di tubuh manusia yang melakukan metabolisme. Otomatis ketika sudah dimakamkan, virus akan mati. Dia akan bisa bertahan dalam tubuh jenazah dalam beberapa jam," kata Iwan dalam diskusi daring Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) terkait penyelenggaraan jenazah suspect Covid-19, beberapa waktu lalu.

Ia melanjutkan, virus tidak akan dapat menyebar ke lingkungan sekitar. Pasalnya, jenazah sudah dilapisi oleh plastik, kain kafan, dan peti yang terlebih dahulu disemprotkan cairan disinfektan.

Kendati demikian, penularan tetap dapat terjadi di antara peziarah, terutama jika yang datang dalam jumlah besar. Hal ini membuat sejumlah pemakaman menutup pintu bagi peziarah.

Di antara yang ditutup adalah TPU Karet Bivak di Tanah Abang, Jakarta Pusat. "Pelaksanaan ziarah makam dan pelaksanaan kegiatan di TPU Karet Bivak untuk sementara sesuai arahan pimpinan, kita untuk pelaksanaan ziarah kita tutup sampai tanggal 4 Juni 2020. Jadi, kita batasi ruang gerak dalam rangka mengikuti kebijakan PSBB," kata Kepala TPU Karet Bivak, Saiman, Senin (25/5).

Ia mengatakan, penutupan itu mengikuti aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI. "Kami mengimbau agar tidak perlu datang ke TPU karena sangat rentan jika masyarakat tetap berkerumun. Keberhasilan PSBB akan terlihat dari situ untuk memberantas Covid-19," kata Saiman.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement