REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perusahaan pakaian kasual asal Jepang, Uniqlo, berencana meluncurkan produk masker kain. Hal ini dilakukan setelah banyaknya permintaan dari banyak orang di tengah pandemi virus corona jenis baru (Covid-19) yang melanda dunia.
Sebelumnya, Uniqlo menyatakan masih memikirkan permintaan untuk meluncurkan produk masker kain yang berguna sebagai alat pelindung diri masing-masing individu, bagian dari gaya hidup saat ini. Perusahaan itu akan membuat masker kain dari bahan yang digunakan untuk Airism, salah satu label untuk produk baju atau pakaian dalam.
Airism dikenal dengan produk pakaian yang halus dan membuat pengguna merasa nyaman karena tipe kain lembut serta tidak panas. Dilansir Channel News Asia, Selasa (25/5), Uniqlo mengatakan, sama seperti produk di bawah label ini, masker kain penutup wajah yang diluncurkan perusahaan itu nantinya akan membuat orang yang memakai nyaman karena tidak gerah selama musim panas.
Rincian harga dan kapan peluncuran resmi dilakukan oleh Uniqlo hingga saat ini masih menunggu kepastian lebih lanjut. Di Jepang, masker sekali pakai yang sebelumnya sangat umum ditemui di berbagai toko maupun swalayan telah menjadi barang langka selama pandemi Covid-19 terjadi.
Hal itu membuat banyak orang harus beralih ke masker kain. Tak hanya Uniqlo, merek pakaian olahraga Mizuno Corp, bahkan hingga perusahaan ponsel pintar Sharp Corp menjadikan masker sebagai produk terbaru bisnis mereka.
Jepang memiliki 16.580 kasus Covid-19 dan 830 kematian. Sementara, jumlah pasien yang dinyatakan pulih adalah 13.413 orang.
Dalam satu pekan terakhir, lebih banyak orang di Jepang yang telah kembali bekerja, berbelanja, dan tempat-tempat lain di bawah ‘gaya hidup baru’ yang menetapkan aturan agar orang-orang tidak terinfeksi virus corona jenis baru. Di antaranya adalah dengan jarak fisik atau sosial dan penggunaan masker saat bepergian ke luar rumah dan di seluruh area publik.