REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menggelar halalbihalal secara virtual dalam suasana Idul Fitri, Ahad (24/5). Dalam acara tersebut, ia dan pelaku industri sepakat akan mendorong manufaktur.
Menperin menyampaikan melalui berbagai kebijakan dan regulasi, Kemenperin terus mendorong agar industri manufaktur tetap dapat memberikan kontribusi positif bagi perekonomian, meskipun di tengah pandemi Covid-19. Upaya ini dilakukan untuk membangun bangsa, khususnya melalui pembangunan industri.
"Ini akan berhasil apabila ada kerja sama yang baik antara pemerintah dan pelaku industri. Pada kesempatan ini juga, kami dari Kemenperin memohon maaf apabila masih banyak pekerjaan rumah yang belum bisa diselesaikan. Namun kami sedang bekerja serius untuk menyelesaikannya," paparnya, seperti dalam siaran pers yang diterima Senin (25/5).
Menperin mengajak para pejabat di lingkungan Kemenperin serta para pemangku kepentingan untuk menjadikan semangat hari kemenangan ini saling mendukung, menguatkan serta saling mengisi, dalam menghadapi masalah Covid-19. Ia mengatakan, dalam menghadapi masalah besar seperti Covid-19 diperlukan kebersamaan untuk memikirkan bagaimana agar ekonomi tidak terpuruk.
Para pelaku industri mengapresiasi upaya yang telah dilakukan Kemenperin dalam mendukung para pelaku industri bisa tetap bertahan di tengah pandemi COVID-19, salah satunya terkait Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI). Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Adhi S Lukman sangat mengapresiasi upaya Kemenperin dengan mengeluarkan IOMKI, sehingga industri yang memproduksi kebutuhan primer seperti sektor industri makanan dan minuman (mamin) masih bisa beroperasi dan berkontribusi pada perekonomian selama dilakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Dalam suasana hari yang fitri ini, tentunya semua pelaku industri, khususnya industri mamin sangat mengapresiasi seluruh jajaran Kemenperin, karena selama Covid-19 ini, ternyata dukungan Kemenperin yang paling kami rasakan bagi kontribusi untuk pembangunan ekonomi kita," ujarnya.
Ketua Umum KADIN Indonesia Rosan Perkasa Roeslani, mengungkapkan hal senada. Ia berpendapat Kemenperin selaku pembina industri selalu mendukung, komunikatif dan sangat membantu para pelaku industri selama terjadi pandemi.
Pada 2019, ekspor sektor industri mencapai 126,57 miliar dolar AS, menyumbang 75,5 persen dari total ekspor Indonesia. Sektor yang memberikan sumbangsih paling besar terhadap capaian nilai ekspor tersebut antara lain industri makanan (21,46 persen), logam dasar (13,72 persen), bahan kimia dan barang dari bahan kimia (10 persen), industri pakaian (6,56 persen) serta industri kertas dan barang dari kertas (5,74 persen).
Adapun kontribusi sektor industri terhadap produk domestik bruto (PDB) total di tahun 2019 mencapai 17,58 persen.