REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Ronggo Astungkoro
"Aneh," ungkap Husnun Lathifah mengingat apa yang ia alami pada Ahad (24/5) pagi.
Melihat kakak sendiri berkhutbah untuk mengisi kesempurnaan shalat id memang bukan sesuatu yang biasa bagi wanita berusia 25 tahun itu. Namun, pandemi Covid-19 membuatnya merasakan hal tersebut untuk pertama kali pada Idul Fitri 1441 H ini.
Anak bungsu dari tiga bersaudara itu menceritakan, kakak-kakaknya berbagi peran saat melaksanakan shalat id di rumah. Kakak pertamanya bertugas sebagai imam, sedangkan kakak keduanya yang bertugas mengisi khutbah.
"Tadinya mau di-take over sekalian sama doi (kakak pertama). Kecewa dong abang gue yang kedua udah nyiapin sampai nggak tidur. Gue teriakin aja, ‘udah ini Mas aja gantian, kan tadi udah jadi imam’," kisahnya.
Menurut Husnun, kakak keduanya memang sudah menyiapkan materi khutbah bertema "Menjaga Kesucian di Hari Raya" sejak sehari sebelumnya. Ia melihat kakaknya menyusun materi hingga larut malam. Karena itu ia mendorong kakaknya untuk maju berkhutbah.
"Bikinnya ampe kaga tidur, tahunya pas hari H dia baca (teks materi khutbah) kaga hafal. Udah baca juga masih lupa," tutur dia.
Dia mengaku semua itu merupakan pengalaman yang amat jarang terjadi sekaligus menarik. Ia menganggap diberi khutbah oleh kakak sendiri yang sudah tahu seperti apa kelakuan serta kesehariannya di rumah sebagai sesuatu yang terlihat lucu.
"Menarik and seems funny to seing your brother khutbah, karena khutbah kan biasanya sama ustadz yang memang akhlaknya sudah cukup baik, tapi ini kakak lo sendiri yang kelakuannya ya tahu sama tahu lah kesehariannya," jelasnya.
Tapi, ia melihat perjuangan yang dilakukan oleh kakak-kakaknya itu, baik dalam memimpin shalat id maupun mengisi khutbah sebagai sesuatu yang amat baik. Terlebih kakaknya yang mengisi khutbah karena seharusnya peran tersebut diambil oleh ayahnya.
Husnun mengungkapkan, sempat ada kegalauan tentang siapa yang akan mengisi khutbah shalat id. Mulanya, ayah Husnun yang hendak mengisi peran tersebut, namun kondisinya tidak terlalu sehat.
"And well, team work kakak gue bagus juga, satu jadi imam yang lainnya isi khutbah kaya di masjid beneran kan," kata Husnun.
Meski sempat merasa aneh dengan yang ia alami, Husnun mengaku terharu. Husnun mempunyai latar belakang keluarga yang mayoritas berprofesi sebagai aparat, yang harus tetap siaga di kala hari-hari besar seperti lebaran.
"Kumpul lebaran itu momen berharga banget buat kumpul. Karena pandemi ini Alhamdulillah malah kita menemukan kebahagiaan sendiri," terangnya.
Husnun mencoba melihat sisi positif dari pandemi Covid-19 saat ini. Dengan situasi yang mengharuskan masyarakat untuk tidak ke luar rumah, tidak berkumpul, dan menjaga jarak antarsatu sama lain, ia merasa lebaran tahun ini lebih intim dengan keluarga inti.
"Kuncinya memang selalu bersyukur aja sih sama apa yang dimiliki, Tuhan itu tahu mana yang terbaik. Kaya sekarang, umatnya lagi diuji dengan pandemi tapi bisa melakukan ibadah di rumah masing-masing," ungkap dia.
Pada shalat id itu Husnun dan keluarga juga berdoa bersama meminta kepada Allah SWT agar situasi dapat kembali seperti semula. Doanya juga ditujukan kepada para pejuang dan petugas yang menangani Covid-19 agar selalu diberikan semangat serta perlindungan oleh Allah SWT.
Berdasarkan perkembangan terakhir, tercatat ada penambahan 526 kasus positif Covid-19 baru pada Ahad. Dari angka tersebut, penambahan tertinggi disumbangkan Provinsi DKI Jakarta dengan 119 kasus baru. Kemudian diikuti Jawa Timur dengan 68 kasus, Papua 62 kasus, Jawa Barat dengan 46 kasus, dan provinsi lain dengan angka yang lebih kecil.